Toyota Calya Belum Sanggup Lawan Saudara Tuanya

Penjualan Toyota Calya di pasar otomotif nasional, ternayata belum mampu mendobrak kedigdayaan 'sang kakak', Toyota Avanza.

oleh Arief Aszhari diperbarui 17 Apr 2017, 20:08 WIB
Model berfoto saat peluncuran mobil Toyota Calya dan Daihatsu Sigra di pabrik PT Astra Daihatsu Motor, Karawang, Jawa Barat, (2/8). Kolaborasi Toyota dan Daihatsu yang telah menghasilkan produk Avanza-Xenia dan Rush-Terios. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Penjualan mobil murah ramah di kuartal pertama tahun ini, memang terus mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu. Tercatat, penjualan Toyota Agya dan kawan-kawan tercatat sebesar 64.224 unit, naik dibandingkan tahun lalu yang hanya 41.301 unit.

Untuk segmen mobil seharga Rp 100 jutaan ini, pendatang baru sekaligus pembuka segmen mobil murah tujuh penumpang, Toyota Calya masih mendominasi, dengan mampu terdistribusi sebanyak 8.657 unit bulan lalu, atau sebesar 26.928 unit di kuartal pertama 2017.

Namun, penjualan ini ternyata belum bisa mengalahkan 'sang kakak', Toyota Avanza, yang berhasil terjual sebanyak 13.124 unit bulan lalu, dan 35.713 unit secara total tiga bulan pertama 2017.

"Kontributor utama tetap Toyota Avanza, dan masih jadi backbone. kemudian, Calya sudah full year dari tahun lalu kita launching, lalu beberapa kendaraan di kelas MPV lainnya," jelas Fransiscus Soerjopranoto, Executive GM Marketing PT Toyota Astra Motor (TAM), saat berbincang dengan wartawan beberapa waktu lalu.

Sementara itu, menurut Soerjo, penjualan Toyota Innova juga masih di angka 4.000 sampai 4.500 unit sebulan. Kemudian, Toyota Calya, lalu Toyota Agya dengan rata-rata penjualan sekira 2.000-an unit.

"Agya memang turun, tapi saya yakin Agya baru bakal membuat balik ke level 3.000 sampai 4.000 unit lagi. Jadi, mendekati levelnya Innova," tegasnya.


Calya vs Avanza

Foto: Septian/Liputan6.com

Sementara itu, jika berbicara penjualan Toyota Calya yang menunjukan tren peningkatan, pria ramah ini masih yakin tidak akan bisa 'mendongkel' model sejuta umat pabrikan asal jepang tersebut, yaitu Toyota Avanza. Meskipun, pihaknya yakin, tren peningkatan penjualan Toyota Calya akan bertahan hingga akhir tahun.

"Gak (Calya salip Avanza), waktu teman-teman nanya kan saat pertama kali launching, apakah akan menggantikan Avanza, saya jawab tidak. Karena harus dibedakan, entry level dengan low level," tambah Soerjo.

Artinya, untuk Toyota Calya memang masuk ke segmen multi purpose vehicle (MPV) entry level, sedangkan Toyota Avanza MPV low alias LMPV.

"Nah, di entry level pilihannya banyak, salah satunya Agya. Tergantung dia mau hatchback, tujuh penumpang atau lima penumpang. jadi akan berlanjut, sedangkan pasar lebih percaya ke Avanza," terangnya.

Untuk faktor lain, kenapa Toyota Avanza masih belum bisa tergoyahkan, adalah produk yang teruji. Untuk, Toyota Calya yang baru diluncurkan tahun lalu, masih butuh waktu untuk bisa diterima di masyarakat seperti 'sang kakak'.

"Kedua, yang menjadi perhatian konsumen resale value. kalau Avanza, resale value konsumen bisa mengira-ngira, kalau Calya atau Agya mereka belum bisa mengira-ngira," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya