Pimpinan Emtek Group Bersilaturahmi dengan PBNU

Imam menyampaikan rasa bangga kepada PBNU karena langkah perjuangannya bisa merekatkan bangsa.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 17 Apr 2017, 19:07 WIB
Said Aqil Siradj berbincang dengan Direktur Utama Indosiar Imam Sudjarwo, Pemimpin Redaksi Liputan6.com Mohamad Teguh dan perwakilan EMTEK Grup di kantor PBNU Jakarta, Senin (17/4). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Elang Mahkota Teknologi (Emtek Group), perusahaan yang menaungi Indosiar, SCTV, serta KMK Online, bersilaturahmi ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat.

Hadir mewakili Emtek, Direktur Utama Indosiar Imam Sudjarwo, Presiden Direktur Liputan6.com Karaniya Dharmasaputra, Pemimpin Redaksi SCTV, Indosiar, dan Liputan6.com Mohamad Teguh, Corporate Secretary PT Surya Citra Media (SCM) Gilang Iskandar, dan sejumlah pimpinan Emtek Group lain.

Kehadiran mereka disambut hangat oleh Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, bersama beberapa jajaran pengurus lain. Pertemuan berlangsung penuh sukacita dan rasa persahabatan.

Dalam kesempatan itu, Imam Sudjarwo, mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Said Aqil sebab diterima dengan baik di PBNU.

"Kami mengucapkan terima kasih di tengah kesibukan Pak Kiai (Said Aqil), bisa menerima kehadiran Emtek Group. Kami hadir lengkap, ingin bersilaturahmi," ucap Imam, di Jakarta, Senin (17/4/2017) sore.

Dalam kesempatan itu, Imam menyampaikan rasa bangga kepada PBNU karena langkah perjuangannya bisa merekatkan bangsa. "Kami bangga dengan PBNU, sebagai perekat bangsa. Apalagi dengan situasi sekarang. Yang bisa menyatukan hanya Kiai (Said Aqil)," kata Imam.

Selain membicarakan masalah bangsa, silaturahmi juga membincangkan program-program terbaik yang dimiliki dan dihasilkan oleh Emtek Group, khususnya yang berada di Indosiar, SCTV, dan KMK Online.

Direktur Utama Indosiar Imam Sudjarwo memberikan cinderamata kepada Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj di kantor PBNU Jakarta, Senin (17/4). Pertemuan EMTEK Grup dengan PBNU dalam rangka silaturahmi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Program-program itu bukan hanya menghibur, juga bisa memberikan pelajaran bagi masyarat Indonesia. Bukan hanya agama, tetapi juga dalam melestarikan budaya Indonesia.

Mendengar hal itu, Said Aqil, mengaku bangga. Karena menurut dia, agama dan budaya di Indonesia, perlahan-lahan sudah terdegradasi.

"Memang akhir-akhir ini, setelah reformasi, budaya kita diserang habis-habisan. Yang Islam, diserang radikal. Yang anak muda, diserang dengan budaya barat. Ini tidak sehat," jelas Said Aqil.

Selain itu, dia juga memberikan saran, agar program-program yang sudah dimiliki dan berjalan sangat baik, bahkan diterima masyarakat, bisa semakin sempurna. Khususnya konten Islami.

"Soal konten, kalau boleh saran, selektif. Juga ceramahnya, bagaimana bisa menunjukkan agama Islam itu ramah, santun, dan berbudaya. Jangan saling membenci dan memusuhi. Jangan ada memusuhi agama lain," pungkas Said Aqil.

Usai pertemuan itu, kedua belah pihak saling bertukar cendera mata. Bahkan, Said Aqil sempat memberikan beberapa buku karyanya.

Emtek menaungi sejumlah media. Di ranah televisi, ada SCTV, Indosiar, dan O-Channel. Di ranah online, dalam payung KMK Online, ada Liputan6.com. Bola.com, Bintang.com, dan beberapa media lain.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya