Top 3 Berita Hari Ini: Cianjur Waspada Teh Arab

Top 3 Berita Hari Ini, narkoba golongan satu merajalela di Cianjur. Narkoba tersebut disebut teh Arab atau dikenal dengan tanaman khat.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 17 Apr 2017, 21:03 WIB
Top 3 Berita Hari Ini, narkoba golongan satu merajalela di Cianjur. Narkoba tersebut disebut teh Arab atau dikenal dengan tanaman khat. (Ilustrasi Narkoba)

Liputan6.com, Cianjur - Top 3 Berita Hari Ini, Cianjur waspada teh Arab atau lebih dikenal dengan tanaman khat, yang mengandung narkoba.

Cipanas, Pacet, dan Sukaresmi yang disinyalir digunakan sebagai tempat peredaran dan penanaman teh Arab. Jika dikonsumsi, efek yang ditimbulkan sama seperti ganja atau sabu dan masuk dalam narkoba golongan satu.

Berita menarik lainnya masih seputar pembunuhan sadis satu keluarga di Medan, Sumatera Utara, yang diduga dilakukan Andi Lala.

Dari lima jenazah yang ditemukan, Kinara, putri bungsu Riyanto yang menjadi korban kebiadaban tersangka berhasil selamat.

Mendengar Kinara yang kini sebatang kara, membuat Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa berniat mengasuhnya.

Namun sang nenek, Murniati (58) menolak. "Kinara itu hanya diasuh oleh keluarga dekat atau dianggap sebagai famili, dan bukan pihak lain," ujar nenek kandung Kinara, saat ditemui di Mabar, dilansir Antara, Minggu, 16 April 2017.

Hingga malam ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional, Senin (17/4/2017).

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:

1. Cianjur Waspada Penanaman Teh Arab

Foto dok. Liputan6.com

Kepala BNNK Cianjur Hendrik mengatakan, pihaknya mendapat instruksi dari Kepala BNN Budi Waseso untuk memantau secara intensif kawasan Cipanas, Pacet, dan Sukaresmi yang disinyalir digunakan sebagai tempat peredaran dan penanaman teh Arab.

"Tanaman yang disebut teh Arab atau khat mulai dikenal sejak 2013, setelah peristiwa penggerebekan artis Raffi Ahmad. Berdasarkan hasil tes laboratorium, tanaman khat kuat mengandung katinon. Tanaman ini jika dikonsumsi lewat dari 48 jam, maka masuk dalam narkotika golongan III untuk katina," kata Hendrik di Cianjur, dilansir Antara, Minggu, 16 April 2017.

Katinon dan katina berefek stimulan, seperti timbulnya euforia, hiperaktif, tidak mengantuk dan tidak menimbulkan rasa lapar, sehingga pemakai dapat merasakan efek yang sama dengan mengonsumsi ganja atau sabu.

Hingga saat ini peredaran barang haram tersebut masih marak di Cianjur.

Selengkapnya...

2. Jawaban Nenek Korban Selamat Pembunuhan Atas Tawaran Mensos

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa sebelumnya hendak mengasuh Kinara, si bungsu korban selamat pembunuhan sekeluarga di Medan. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Niat Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa untuk mengasuh Kinara, si bungsu korban selamat pembunuhan satu keluarga yang terjadi sepekan lalu ditolak keluarga. Sang nenek, Murniati (58) mengatakan tidak akan memberikan bocah berusia empat tahun itu diasuh orang lain.

Murniati menyebutkan, Kinara yang merupakan anak ketiga pasangan Rianto (40) dan Yani (35) itu merupakan cucu kesayangan yang selamat dari pembunuhan sekeluarga di Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Sumatera Utara. Sedangkan Rianto adalah anak yang ke-2 dari tiga bersaudara.

"Meskipun kedua orangtuanya telah tiada, Kinara harus dapat diasuh hingga tumbuh dewasa dan bisa menamatkan pendidikan di perguruan tinggi," ucap Murniati (58) nenek kandung Kinara.

Kinara, sambung Murniati, akan dijadikan sebagai pengganti Rianto yang telah tiada.

Selengkapnya...

3. Kabut Pagi Situ Patenggang dan Mitos Cinta Abadi Kian Santang

Objek wisata Situ Patenggang di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Selain keindahan perkebunan teh, kawasan Bandung Selatan memiliki objek wisata alam yang mengasyikkan. Salah satunya adalah Situ Patenggang atau Patengan.

Saat pagi menjelang ditandai dengan kabut tebal yang perlahan-lahan mulai lenyap seiring matahari menunjukkan rupanya. Hal tersebut membantu pandangan mata melihat danau cantik yang posisinya berada di Bandung Selatan ini.

Selain pemandangannya yang indah, Situ Patenggang juga memiliki mitos yang cukup terkenal di kalangan masyarakat sekitar. Kisahnya berawal dari cinta putra raja dan titisan dewi kahyangan, Ki Santang dan Dewi Rengganis.

Pada pertemuan itulah Dewi Rengganis minta dibuatkan danau dan sebuah perahu untuk bisa berlayar bersama Ki Santang. Konon, perahu itu dipercaya berubah menjadi pulau berbentuk hati yang dinamakan Pulau Asmara.

Masyarakat setempat juga percaya orang yang singgah di Batu Cinta dan mengelilingi Pulau Asmara ini, maka hubungan pasangan tersebut akan langgeng layaknya Ki Santang dan Dewi Rengganis.

Selengkapnya...

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya