Kreasi Makanan Unik Berbahan Buah Mangrove dari Warga Lapas

Buah mangrove itu diolah menjadi dodol, stik dan cake.

oleh Aldiansyah Mochammad Fachrurrozy diperbarui 18 Apr 2017, 14:31 WIB
Masyarakat Gorontalo melestarikan hutan mangrove.

Liputan6.com, Gorontalo - Tak hanya bisa menjaga pantai dari abrasi, mangrove ternyata juga bisa dijadikan beragam kreasi makanan. Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pohuwato, Gorontalo, mengolah buah mangrove menjadi dodol, stik, hingga kue.
 
Kreasi buah mangrove itu kemudian dipamerkan di Pameran Unggulan Narapidana di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindustrian yang berlangsung hingga Minggu ini. Olahan tersebut nyatanya langsung ludes setelah pengunjung mencobanya.

"Ada kurang lebih 50 dodol dalam kemasan kotak plastik dengan harga Rp 25 ribu, stik mangrove Rp 15 ribu, cake Rp 2.000 per potong langsung habis," ujar Kalapas Pohuwato, Rusdedy, saat ditemui di stand pameran yang bertajuk "Kreativitas Tanpa Batas Meskipun Tempat Terbatas", beberapa lalu.

Sebelum laris manis di pameran, olahan makanan berbahan buah mangrove ternyata sudah mendatangkan pendapatan dari berbagai daerah. Omzetnya mencapai Rp 2,5 juta per bulan tergantung order dari masyarakat.

Tak hanya hasil olahan buah mangrove saja, warga binaan Lapas Pohuwato juga terampil memproduksi telur asin, keripik pisang empat rasa, bandeng asin, abon bandeng, hingga keset kaki dari serat kelapa. Seluruh produk itu diklaimnya turut menjadi incaran para pemesan.

"Alhamdulillah banyak yang sudah pesan. Bahkan, sudah ada yang memberikan pembayaran di depan dan diminta agar dikirim ke tempat tujuan. Ini tentu sangat membanggakan karena warga binaan Lapas Pohuwato bisa mengirim hasil kerajinan mereka hingga ke luar Gorontalo," ucap Rusdedy.

*Ikuti Quick Count Pilkada DKI Jakarta dari tiga lembaga survei di Liputan6.com pada Rabu 19 April 2017.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya