Liputan6.com, Jakarta - Satgas Nasional Cakra Buana DPP PDI Perjuangan menggelar apel siaga, untuk memantapkan kesiapan mengawal pelaksanaan pemungutan suara Pilkada DKI 2017, agar berjalan damai dan bermartabat.
Apel Siaga dipimpin Komandan Satgas Nasional Cakra Buana Komarudin Watubun, di Lapangan Parkir DPP PDI Perjuangan, Jalan Lenteng Agung, Nomor 99, Jakarta Selatan.
Advertisement
"Kita siap bergerak mengatisipasi karena kondisi publik akhir-akhir ini cukup memanas. Kita tak merespons kondisi yang memanas ini, dengan memamerkan kekuatan walaupun kekuatan Cakra Buana PDIP cukup besar. Jumlahnya sama dengan jumlah kader PDIP," kata Komarudin, Jakarta, Selasa (18/4/2017).
Komarudin menjelaskan, Satgas Cakra Buana sudah terlatih dan berpengalaman sejak 1999. Satgas juga siaga jika negara dalam kondisi darurat, karena PDIP wajib membela negara.
"Tapi kalau urusan DKI Jakarta, kita percayakan keamanannya kepada TNI dan Polri," ujar dia.
Menurut Komarudin, Satgas Cakra Buana juga patuh pada imbauan Polri agar tidak mengerahkan massa dari daerah lain ke Jakarta. Padahal semula ada pasukan 5.000 orang dari Solo yang siap mengawal Jakarta, namun dibatalkan karena mematuhi imbauan tersebut.
"Kita siagakan pasukan yang di Jakarta saja," kata dia.
Pasukan Cakra Buana, kata Komarudin, sudah disiapkan sejak 17 April, yang terdiri atas pasukan tertutup dan pasukan terbuka. Total Pasukan Cakra Buana yang disiapkan mencapai 16.250 personel, sedangkan pasukan terbuka yang disiagakan kali ini 500 orang.
Komarudin menjelaskan, pasukan terbuka bertugas mengawal langsung simbol-simbol partai, seperti rumah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, kantor DPP, kantor DPD, dan juga DPC PDI se-DKI Jakarta.
Adapun pasukan tertutup adalah yang secara khusus mengawasi pelaksanaan pemungutan suara. Pasukan ini tidak masuk ke area Tempat Pemungutan Suara (TPS), tapi bersiaga di sekitar lokasi pemungutan suara.
Kendati, kata Komarudin, semua pasukan ini siap bergerak jika dibutuhkan. Sebab Satgas Cakra Buana tak hanya menjaga simbol partai, tapi menjaga semua proses Pilkada DKI 2017 agar berjalan damai dan bermartabat.
"Sebab kita sadar bahwa reformasi yang diperjuangkan dulu sangat mahal, dan kita menjalankan demokrasi Indonesia dengan kedamaian dan bermartabat sebagai bangsa Indonesia yang berdaulat," kata dia.
Tugas Satgas Cakra Buana sebagai warga Indonesia, menurut Komarudin, adalah menjaga agar demokrasi berjalan damai dan bermartabat.
"Tak boleh mencari simpati dengan memakai suku agama ras dan golongan. Kita jangan jadi bangsa primitif, tak boleh karena agama, lalu dijadikan sarana mencari simpati," Komarudin menandaskan.
Pemungutan suara Pilkada DKI 2017 putaran kedua akan segera berlangsung pada Rabu 19 April 2017. Ada dua pasangan calon yang siap bertarung, yakni pasangan nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) dan pasangan nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies - Sandi).
*Ikuti Quick Count dari 3 Lembaga Survei Pilkada DKI Jakarta di Liputan6.com pada Rabu 19 April 2017