Liputan6.com, Jakarta - GP Ansor NU menggelar apel yang diikuti ribuan anggota Banser di Bumi Perkemahan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa 18 April kemarin. Apel kebangsaan dan kemah kemanusiaan yang dilakukan sehari jelang Pilkada DKI 2017 putaran dua ini dipimpin Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas.
Namun seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Rabu (19/4/2017), Yaqut membantah aksi tersebut sebagai pengerahan massa untuk Pilkada DKI 2017 putaran dua. Meski, mereka mengaku siap sedia bila TNI dan Polri membutuhkan bantuan untuk mengamankan Pilkada DKI.
Advertisement
"Orang pasti akan mengkaitkannya ini, apakah ada kaitannya dengan Pilkada DKI, saya bilang tidak ada. Sama sekali tidak ada," kata Yaqut Cholil Qoumas.
Apel pasukan juga digelar di Kantor DPP PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa kemarin. PDIP mengerahkan sedikitnya 16.250 personel untuk mengamankan Pilkada DKI 2017 Putaran Kedua.
Apel ini dipimpin Komandan Satuan Tugas Nasional Cakra Buana, Komarudin Watubun. Mereka akan disebar di sejumlah lokasi, termasuk kediaman Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Sementara menanggapi banyaknya aksi massa yang digelar jelang Pilkada DKI putaran dua, Ketua MUI KH Ma'ruf Amin pesan mereka kepada masyarakat. Menurutnya, mobilisasi massa sebaiknya dihindari
"Kita mengharapkan tidak ada mobilisasi dari pihak mana pun. Sebab mobilisasai ini berpotensi terjadinya konflik," ujar Ma'ruf Amin.
Hal senada juga diungkapkan putri Gus Dur, Yenny Wahid. Yenny berharap Pilkada DKI 2017 putaran dua berlangsung damai.
"Kita semua sudah lelah dengan ketegangan, dengan hujatan yang seolah-olah sangat memenuhi rumah publik kita," ujar Yenny Wahid.
Rencananya, MUI akan melakukan dialog nasional dengan masyarakat dan siapa pun gubernur terpilih. Hal ini untuk kembali menyatukan masyarakat usai Pilkada DKI 2017.
Saksikan pesan KH Ma'ruf Amin pada Pilkada DKI 2017 selengkapnya berikut ini.