Liputan6.com, Alaska - Dua pesawat tempur Rusia yang mampu membawa nuklir terbang di wilayah udara Amerika Serikat, tepatnya di 160 kilometer dari Pulau Kodiak, Alaska.
Pesawat tempur tersebut diketahui berjenis Tu-95. Dua burung besi itu bahkan sempat terbang sekira 280 dekat pangkalan udara militer Elmendorf.
Mengetahui ada dua objek asing, Angkatan Udara AS segera mengirim sepasang jet tempur F-22 dan satu pesawat E-3 Airborne.
Mereka mengeluarkan peringatan kepada jet Rusia untuk segera menyingkir dari wilayah udara AS.
Dari keterangan pejabat militer AS, jet Negeri Paman Sam, berada 12 menit di samping pesawat tempur Rusia. Hal itu dilakukan sampai burung besi Rusia kabur untuk kembali ke markasnya di sebelah Timur Negara Beruang Merah.
Baca Juga
Advertisement
Kejadian ini, merupakan yang pertama semenjak Donald Trump dilantik jadi Presiden AS pada Januari lalu.
Pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengatakan, hubungan dengan Rusia tidak berjalan baik. Keterangan itu disampaikan saat dirinya berada di Moskow untuk menemui Menlu Sergei Lavrov.
"Hubungan AS-Rusia berada di titik terendah," ucap Tillerson seperti dikutip dari Fox News, Rabu (19/4/2017).
Ketika Tillerson di Moskow, jet Rusia juga melakukan aksi masuk ke wilayah udara Jepang. Negeri Sakura merupakan salah satu sekutu AS di Asia Timur.
Terakhir kali pesawat Rusia masuk tanpa izin ke wilayah udara AS pada 4 Juli 2015. Mereka terbang di sekitaran Alaska dan California.
Pada waktu itu, Presiden Rusia Vladimir Putin berdalih, dua pesawat tempur itu dikirim untuk menyampaikan selamat hari kemerdekaan kepada Presiden Barack Obama dan rakyat AS.