Liputan6.com, Jakarta - Sebuah universitas di Amerika Serikat membolehkan mahasiswanya untuk tidak membayar biaya kuliah sampai mereka diterima bekerja. Hal ini dikatakan oleh pendiri universitas MissionU Adam Braun.
Melansir CNNMoney, Kamis (20/4/2017), program inovatif yang dicetuskan mampu menarik minat dari banyak calon mahasiswa. Selama 10 hari pertama, lebih dari 2.000 orang mendaftar untuk program tersebut.
Adam Braun mengatakan, setiap mahasiswa yang berkuliah di sana akan dikirim untuk magang di area pekerjaan yang sedang membutuhkan banyak tenaga kerja di tahun terakhir. Setelah mereka diterima bekerja, barulah mereka boleh melunasi biaya pendidikan selama kuliah.
Baca Juga
Advertisement
"Banyak sekali individu yang ingin berkuliah namun terpentok masalah biaya," tutur Adam.
Biaya pendidikan yang harus dilunasi pun bergantung dari pekerjaan yang mereka lakukan. Semakin besar gaji yang didapat maka semakin besar pula bayaran kuliah yang harus mereka keluarkan.
Saat baru mendirikan universitas tersebut, Adam pun banyak berkonsultasi dengan pendiri perusahaan kelas dunia seperti Uber dan Spotify. Hingga saat ini MissionU lebih banyak menargetkan mahasiswa berusia 19-28 tahun yang ingin mendapat kemampuan yang mereka inginkan untuk masuk ke dunia kerja.
Calon mahasiswa yang ingin berkuliah di sini juga dites dengan cara yang unik. Daripada harus mengirim esay, calon mahasiswa diberikan pertanyaan yang menguji kemampuan pemecahan masalah mereka.
Setelahnya, mereka juga harus melakukan sesi focus group discussion (FGD) untuk dilihat bagaimana cara berdiskusi dalam kelompok.