Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat DKI Jakarta menggunakan hak suaranya di pilkada, untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2017-2022. Ini akan menjadi akhir dari pertempuran pasangan Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan - Sandiaga Uno.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin agar Ahok - Djarot menang. Karenanya, target 52 persen akan tercapai.
Advertisement
"Tentu saja sebagai pengusung Ahok - Djarot kami telah menerapkan strategi terbaik bersama seluruh partai dan relawan, untuk Jakarta yang lebih baik di bawah kepemimpinan Pak Basuki dan Djarot. Kami optimis, setidaknya target 52 persen dapat tercapai," ucap Hasto di kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Jakarta, Rabu (19/4/2017).
Dia berharap, pencoblosan hari ini berjalan aman dan tertib, serta berjalan damai.
"Kami berharap pelaksanaan pilkada berjalan aman, tertib dan rakyat bisa berdaulat menyampaikan suaranya," jelas Hasto.
Dia juga menilai, survei mengenai elektabilitas pasangan calon di Pilkada DKI 2017 tidaklah tepat.
"Ada survei yang memang dirancang alat pemenangan. Survei yang kami lakukan secara internal dan lembaga kredibel, menunjukan tren Ahok - Djarot terus meningkat. Sementara tren pasangan lain cenderung menurun. Sehingga kami optimis untuk mencapai target 52,4 persen tersebut," kata Hasto.
Pilkada DKI Jakarta 2017 Putaran Kedua diikuti pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Berdasarkan perhitungan KPU DKI, dua pasangan ini lolos ke putaran kedua Pilkada DKI. Ahok-Djarot meraih 42,99 persen suara, sementara Anies-Sandiaga memperoleh 39,95 persen suara.
KPUD akan bekerja hingga 1 Mei 2017 untuk menyelesaikan rekapitulasi suara. Pada 5 atau 6 Mei 2017, KPUD menetapkan pemenang Pilkada DKI 2017.
*Ikuti Quick Count Pilkada DKI Jakarta dari tiga lembaga survei di Liputan6.com pada Rabu 19 April 2017.