Liputan6.com, Sidoarjo - Mantan Menteri BUMN di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Dahlan Iskan mencurahkan segala isi hati mengenai penyakit yang dideritanya saat menjalani sidang lanjutan beragendakan duplik atas kasus dugaan korupsi pelepasan aset PT Panca Wira Usaha (PWU) di Pengadilan Tipikor Surabaya.
Di ruang sidang itu, Dahlan menjawab semua replik Jaksa Penuntut Umum yang dibacakan pada Senin, 17 April 2017. Menurut dia, apa yang disampaikan Jaksa Penuntut Umum dalam repliknya, tak ada yang beda, dan semuanya hampir sama.
"Kami rasa, replik yang disampaikan jaksa semuanya sama. Makanya, duplik yang saya sampaikan saat ini seputar rasa syukur saya atas karunia kesehatan yang saya jalani selama pemeriksaan," tutur Dahlan di hadapan majelis hakim, Selasa, 18 April 2017.
Dahlan mengaku selama ini dia nyaris rontok akibat penyakit Lupus yang dideritanya selama menjalani proses hukum. Namun, penyakit itu dianggapnya sebagai karunia yang harus diterima dengan lapang dada.
"Duplik ini saya manfaatkan untuk mengungkapkan rasa syukur saya kepada Allah SWT bahwa selama sidang, saya bisa melewati masa kritikal saya, sehingga lolos dari serangan penyakit Lupus yang hampir saja mengenai saya," kata Dahlan.
Baca Juga
Advertisement
Dahlan mengungkapkan diagnosis penyakit Lupus itu diterimanya berdasarkan hasil diagnosis tim dokter Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya dan hasil pemeriksaan di RS Di Yi Zhong Xin Yi Yuan, Tianjin, Tiongkok.
"Sayang, waktu berobat hanya satu minggu sehingga tidak mungkin mengatasi ancaman penyakit tersebut secara tuntas. Serangan Lupus tersebut datang akibat terganggunya keseimbangan imunitas di tubuh saya. Alhamdulillah bahwa izin berobat tersebut telah membuat masa kritikal saya itu lewat," tutur Dahlan.
Menurut Dahlan, ancaman penyakit Lupus masih terus mengintainya karena obat yang dikonsumsinya setiap hari berdampak menurunkan sistem imunitas.
"Namun, saya tidak mungkin tidak minum obat tersebut karena hati yang terpasang di tubuh saya sejak 10 tahun yang lalu itu tetap dianggap benda asing oleh sistem tubuh saya yang asli," ucapnya.
14 tahun lalu, Dahlan Iskan didiagnosis terkena sirosis dan kanker hati. Selama dua tahun pada 2003-2005, ia harus mondar-mandir ke Surabaya-Singapura untuk mengobati penyakitnya.
Upaya darurat adalah mengatasi munculnya banyak gelembung darah di sepanjang saluran pencernaan agar tidak muntah darah lagi dan untuk mengatasi bengkaknya tubuh.
"Semua itu saya jalani sambil terus bekerja keras untuk perusahaan-perusahaan saya dan untuk membenahi PT PWU. Tentu banyak dokumen yang mau tidak mau tetap harus saya tanda tangani meski sering kali harus menunggu kepulangan saya dari luar negeri," ujar Dahlan.
Dalam dupliknya, Dahlan Iskan kembali mengingatkan tak pernah ada bukti bahwa ia menikmati uang atau menerima aliran uang atau benda lainnya terkait kasus korupsi yang membelitnya. Atas hal itu, ia mengucap syukur.
Selain itu, Dahlan juga mendoakan Sam Santoso yang disebutnya mengakibatkannya menjadi terdakwa agar cepat sembuh, kian kayaraya dan berumur panjang.
"Dan jaksa yang masih muda-muda dan ganteng-ganteng, ini saya doakan kariernya lancar, pangkatnya terus naik dan jabatannya meningkat setelah selesainya perkara ini," ujar Dahlan.