Liputan6.com, Bandung - Hujan es disertai angin kencang berdurasi sekitar 30 menit menerjang Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu siang tadi. Tak hanya angin kencang, hujan es yang di beberapa lokasi di kota yang dipimpin Ridwan Kamil ini diselingi juga petir.
Terpaan hujan es dan petir hampir merata di Kota Bandung, seperti di kawasan Pagarsih, Cikutra, Dago, Kantor Gubernur Jawa Barat (Gedung Sate), Cihampelas, Alun-alun Kota Bandung, Jalan Bypass Soekarno-Hatta, Katamso, Cibaduyut, dan Kiaracondong.
Peristiwa tersebut berakibat tumbangnya beberapa pohon serta papan reklame atau baliho. Sebagian mengenai kendaraan, serta menghalangi arus lalu lintas.
Baca Juga
Advertisement
Dery Fitriadi Ginanjar, warga yang sedang berkendaraan, menyaksikan pohon tumbang di Jalan Cimandiri dan banjir 50 sentimeter di Jalan Laswi, sehingga harus memutar arah.
"Macet parah. Saya tertahan di Taman Pramuka, tadi di Jalan Laswi enggak bisa dilalui karena air setinggi kap mesin," kata Dery Fitriadi Ginanjar melalui pesan singkat kepada Liputan6.com, Rabu (19/4/2017).
Warga lainnya, Ferry Prakosa, mengungkapkan hujan es disertai angin kencang merobohkan tiang papan reklame di Jalan Ibrahim Adjie, Kiaracondong, Bandung. Selain itu, pagar seng pemisah lahan kosong di kawasan tersebut juga roboh.
"Kondisi lalu lintas kini macet dari arah Cicaheum menuju Jalan Jakarta," kata Ferry.
Dahsyatnya terpaan hujan es dan angin kencang diungkapkan pula seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (Stikom) Bandung, Septianjar Muharam. Septianjar mengatakan dari lantai dua kampusnya terlihat adanya sejumlah benda yang beterbangan.
"Genteng rumah penduduk sekitar pada jatuh," kata Septianjar.
Turunnya hujan es disertai angin kencang tadi membuat panik banyak warga Bandung yang sedang beraktivitas.
Salah satu karyawan bank swasta di Jalan Asia Afrika, Bandung, Deffi Ratih Purnama, mengatakan meski hujan es disertai angin kencang tersebut berlangsung setengah jam, tak terlihat kerusakan yang berarti di gedung tempat dia bekerja.
"Hujannya tadi sangat seram sekali," tutur Deffi.
Adapun usai terpaan hujan es dan angin kencang, otoritas setempat yang berwenang belum memberikan keterangan resmi mengenai data kerusakan yang terjadi.