Liputan6.com, Jakarta - Cagub dan cawagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat atau Ahok - Djarot mendapat hati para warga binaan Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Pasangan calon nomor urut dua itu unggul suara dibanding rivalnya Anies Baswedan - Sandiaga Uno.
Kalapas Pondok Bambu Ika Yusanti menyampaikan, di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 095, pasangan Ahok - Djarot mendapatkan 142 suara. Sementara Anies - Sandi memperoleh 128 suara.
Advertisement
"Yang tidak sah satu suara. DPT-nya 293 warga binaan," tutur Ika di lokasi, Rabu (19/4/2017).
Pada Pilkada DKI 2017 putaran kedua ini, ada peningkatan jumlah DPT di sana. DPT yang tercatat mencapai 293 orang. Berbanding cukup jauh dengan jumlah DPT di putaran pertama yang hanya 157 orang.
Hanya saja, meski meningkat, masih banyak pula warga binaan yang tidak dapat menyalurkan hak suaranya. Berdasarkan data rutan, ada 711 Daftar Pemilih Sementara (DPS) yang diajukan agar menjadi DPT.
"Namun ada ketidaksesuaian nama dan NIK sehingga nggak tercantum NIK Dukcapil," ujar Ika.
Anies-Sandi Menang di Lapas Klas 1 Cipinang
Sementara itu, Anies Baswedan - Sandiaga Uno unggul di Lapas Klas 1 Cipinang, Jakarta Timur. Tidak hanya di satu TPS saja, namun di lima TPS yang berada di lapas.
Kalapas Klas 1 Cipinang Petrus Kunto Wiryanto mengatakan, total suara yang masuk untuk pasangan calon Anies - Sandiaga ada 514 suara yang merupakan keseluruhan dari TPS 060, 061, 062, 063, dan 064. Sementara Ahok - Djarot memperoleh total 353 suara.
"Jumlah suara tidak sah, totalnya ada 23 suara dengan DPT sebanyak 1.108 orang. Surat suara yang diterima ada 1.254 dengan yang tidak terpakai 364 surat suara," tutur Kunto di lokasi, Rabu (19/4/2017).
Untuk putaran kedua ini, jumlah DPT di lembaga pemasyarakatan itu terbilang menurun. Pada Pilkada DKI 2017 putaran pertama, ada sebanyak 1.207 DPT.