Usai Pilkada DKI, Massa Pro-Kontra Tetap Kawal Sidang Ahok

Jumlah massa yang berunjuk rasa di luar arena persidangan kali ini terlihat lebih sedikit dibanding sebelumnya.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 20 Apr 2017, 10:35 WIB
Massa pro-kontra Ahok berunjukrasa di depan Gedung Kementan, Ragunan, Jaksel. Namun jumlah massa lebih sedikit dari sebelumnya (Liputan6.com/Nafis)

Liputan6.com, Jakarta - Sidang ke-20 perkara penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kembali digelar. Sidang dengan agenda pembacaan tuntutan ini digelar sehari setelah pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta putaran kedua di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Kamis (20/4/2017).

Sama seperti persidangan sebelumnya, proses peradilan perkara ini selalu diiringi aksi demontrasi dari luar area Kementerian Pertanian. Massa yang berunjuk rasa berasal dari dua kelompok, yakni pro dan kontra-Ahok.

Namun, jumlah massa yang berunjuk rasa di luar arena persidangan kali ini terlihat lebih sedikit dibanding sebelumnya. Hingga pukul 09.20 WIB, massa demonstran kontra-Ahok terlihat hanya memenuhi satu sisi Jalan RM Harsono.

Jumlah itu lebih sedikit ketimbang sidang ke-19 pekan lalu yang seharusnya digelar dengan agenda pembacaan tuntutan yang ditunda. Bahkan, pada persidangan-persidangan awal, jumlah massa kontra-Ahok sangat banyak. Namun jumlahnya mulai menyusut seiring perjalanan persidangan.

Saat ini massa kontra-Ahok masih mendengarkan ceramah yang diputar dari mobil komando. Massa yang hadir membawa bendera masing-masing ormas mereka.

Massa pro-kontra Ahok berunjukrasa di depan Gedung Kementan, Ragunan, Jaksel. Namun jumlah massa lebih sedikit dari sebelumnya (Liputan6.com/Nafis)

Kondisi serupa juga terlihat pada sekumpulan massa pro-Ahok yang ada di sisi kanan luar area Kementerian Pertanian. Terlihat belasan orang berpakaian kemeja kotak-kotak sambil membawa bendera Merah Putih.

Mereka berdiri melingkar di depan mobil komando. Massa pendukung Ahok ini juga belum terdengar melakukan orasi.

Sama seperti massa kontra-Ahok, jumlah pendukung mantan Bupati Belitung Timur itu juga terus menurun seiring perjalanan proses persidangan.

Meski massa tidak banyak, pihak kepolisian tetap melakukan pola pengamanan yang sama seperti sidang-sidang sebelumnya. Polisi menutup seluruh Jalan RM Harsono.

Polisi juga melakukan penyekatan massa. Massa kontra-Ahok ditempatkan di sisi selatan, sedangkan massa pro-Ahok ditempatkan di sisi utara. Massa kedua kubu itu diberi jarak sekitar 500 meter.

Polisi membentangkan kawat berduri untuk memisahkan massa. Tak hanya itu, sejumlah kendaraan taktis seperti barracuda dan water cannon juga tetap disiagakan di lokasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya