Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menerima calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, Kamis pagi.
Menurut Ahok, dia bertemu Anies guna membicarakan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan DKI Jakarta 2017. Pada kesempatan itu, dia mengajak Anies dan timnya ikut memantau proses penyusunan.
Advertisement
"Saya sampaikan pada Pak Anies, ini kan APBD Perubahan saya yang susun, tentu kita mesti duduk bareng. Ini mesti disampaikan ke partai pendukungnya, jangan sampai nanti deadlock," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (20/4/2017).
Ahok berharap pada pembahasan nanti DPRD DKI bisa mendukung dan tak mempersulit pengesahan APBD-P. Dia juga tak ingin muncul pokok pikiran (pokir) yang bukan untuk kepentingan rakyat dalam APBD-P 2017 dan APBD 2018. Sebab, ini akan mempersulit Anies karena program selama masa kampanye tidak bisa masuk dalam APBD.
"Saya sudah minta, tim anggaran Pak Anies kirim ke sini deh. Kan kita open data, kita duduk bareng. Kita susun mana yang harus cepat, supaya begitu (Anies-Sandi) masuk, bisa memenuhi janji-janjinya," ujar Ahok.
Ahok diketahui memang sering berselisih pendapat dengan DPRD DKI tiap penyusunan APBD. Bahkan, pada pembahasan APBD 2015 sempat deadlock. Kini Ahok mengatakan dia tetap berani membuat pembahasan APBD berujung deadlock. "Tapi kasihan Pak Anies, kan," kata Ahok.
Tak hanya soal penyusunan APBD-P, keduanya juga membahas soal open data. Ahok juga menegaskan tak perlu ada tim transisi karena pergantian gubernur tidak sama sengan pergantian presiden.
"Kita sampaikan infrastruktur, BUMD. Saya juga sampaikan ke Beliau ini kan bukan transisi seperti presiden kan, bukan ganti menteri, ini kan PNS-nya masih sama," ujar Ahok.
Menurut Ahok, dengan adanya open data Pemprov DKI, akan mempermudah Anies-Sandi melanjutkan roda pemerintahan. "Ini yang kita cocokkan. Saya bilang kita terbuka, ada apa-apa tinggal open data," ucap Ahok.