ASDP Bangun Kawasan Komersial di Labuan Bajo Rp 400 Miliar

Targetnya, proyek yang pelaksanaan pemancangan tiang pertama pada April 2017 ini, isa rampung dan beroperasi penuh di 2018.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 20 Apr 2017, 11:45 WIB
Penyerahan SK PT ASDP Indonesia Ferry. (Foto: Instagram Kementerian BUMN)

Liputan6.com, Jakarta PT [ASDP Indonesia ]( 2718669 "")Ferry (Persero) membangun proyek strategis perdananya melalui pembangunan kawasan komersial di Labuan Bajo. Proyek ini terdiri dari pelabuhan marina, peningkatan fasilitas dermaga penyeberangan, hotel, serta area komersial dengan total investasi sekitar Rp 400 miliar.

Targetnya, proyek yang pelaksanaan pemancangan tiang pertama (ground breaking ) pada April 2017 ini, isa rampung dan beroperasi penuh pada Desember 2018.
 
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Faik Fahmi mengatakan, pembangunan dan pengembangan kawasan komersial Labuan Bajo ini sejalan dengan road map perusahaan yang telah disusun, yakni RE - ASDP.

Road map tersebut terdiri dari Re-formulation of Business Foundation (2016), Acceleration of Commercial (2017), Services to The Nation (2018), Drive to Excellent (2019) dan Performance to The Best (2020).
 
Proyek pembangunan kawasan komersial Labuan Bajo merupakan proyek sinergi Badan Usaha Milik Negara antara PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dengan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk dan PT Patra Jasa.

Kawasan komersial ini akan dikelola perusahaan patungan ketiga pihak tersebut, di mana PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menjadi pemegang saham mayoritas 51 persen karena pengembangan proyek berada di atas lahan milik ASDP (landlord), PT Patra Jasa sebesar 25 persen, dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) sebesar 24 persen.

“Tahun ini merupakan waktu percepatan sisi komersial. Kami berharap, ASDP bisa lebih besar berperan buat negara, membangun konektivitas tanpa bergantung kepada pemerintah, serta dapat lebih memajukan pariwisata nasional dengan standar dunia. Karenanya, kami ingin mengembangkan Labuan Bajo,” kata Faik Fahmi dalam keterangannya, Kamis (20/4/2017).
 
Diketahui, Labuan Bajo ditetapkan pemerintahan Presiden Jokowi sebagai salah satu Top 10 Tourist Destination bersama Danau Toba, Raja Ampat, Wakatobi dan lainnya.

Labuan Bajo, ibukota Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Flores, Nusa Tenggara Timur menjadi salah satu destinasi pariwisata berbasis bahari yang lengkap, dan serius untuk dikembangkan.

Soal potensi alam, Labuan Bajo memang punya segalanya, mulai dari eksotisnya Pulau komodo, satu-satunya binatang purba yang masih tersisa di muka bumi, panorama Pulau Padar yang sangat indah, hingga sensasi tracking ala Jurrasic di Pulau Rinca.Pengakuan datang dari CNN Travel 2015 silam. Saat itu, Labuan Bajo dinobatkan CNN sebagai snorkel site kedua terbaik di dunia. Nomor satunya Raja Ampat Papua dan nomor tiganya Kepulauan Galapagos di Amerika Selatan.
 
Faik menerangkan, seiring dengan pengembangan kawasan komersial dan sektor pariwisata di Labuan Bajo, maka direncanakan pembangunan proyek hotel di atas lahan seluas 8.000 meter persegi dengan jumlah 180 unit kamar.

“Kami melihat prospek bisnis properti, khususnya hotel sangat bagus ke depannya. Keberadaan hotel ini akan sangat menunjang pariwisata, karena  lokasinya sangat strategis, berada di tepi pantai di Jalan Soekarno Hatta. Sehingga, untuk view hotel sangat indah dan sempurna, karena menghadap ke laut,” jelasnya.
 
Data menyebutkan, jumlah turis ke Labuan Bajo mencapai 95.410 wisatawan (data 2015). Dari jumlah tersebut, sebanyak 80 persen turis mancanegara dengan pertumbuhan kedatangan mencapai 18, 3 persen per tahun. (Yas/nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya