Ironi Kamar Mandi Pulau Berpasir Putih di Polewali Mandar

Sudah bertahun-tahun, hanya satu kamar mandi tersedia di pulau berpasir putih untuk 520 jiwa.

oleh Fauzan diperbarui 20 Apr 2017, 15:30 WIB
Sudah bertahun-tahun, hanya satu kamar mandi tersedia di pulau berpasir putih untuk 520 jiwa. (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Polewali Mandar - Warga sekitar sering menyebutnya Pulau Tosalama atau Pulau Salama. Pulau mungil nan indah di Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, itu dihuni sekitar 520 jiwa.

Namun, pulau yang sering dikunjungi turis itu memiliki ironi. Pasalnya, hanya ada satu kamar mandi dan kakus di pulau itu yang digunakan secara bergantian oleh warga selama bertahun-tahun. Jika kakus sedang terisi, warga yang sudah kebelet biasa buang air besar di bibir pantai atau di semak-semak.

"Setiap pagi warga antre untuk mandi dan buang air besar di situ. Yang malas antre biasanya buang air besar dengan cara menggali lubang di bibir pantai atau di semak belukar yang ada di sekitar pulau," kata Lurah Amassangan Muhammad Naswir, beberapa waktu lalu.

Naswir menjelaskan tempat untuk mandi, mencuci dan buang air besar itu sebenarnya bukan fasilitas umum, melainkan milik pribadi Kepala Dusun Salama Dirham. Kekurangan kamar mandi itu pula yang sering dikeluhkan warga dan wisatawan.

"Di belakang di rumah saya itu pantainya itu pasir putih. Di situ, sering dikunjungi wisatawan dari luar daerah. Karena fasilitas MCK tidak ada di sana, akhirnya mereka juga kecewa," kata Naswir.

Menyikapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Polewali Mandar Amiruddin, saat dikonfirmasi mengatakan akan segera mendesak Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar untuk secepatnya membangun MCK di Pulau Salama.

"Saya kira sangat perlu diperhatikan, insyaallah kita akan usulkan supaya pengadaan MCK di sana dianggarkan, supaya objek wisata Pulau Salama tidak terkesan kumuh," ucap Amiruddin.

Terpisah, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar Darwin Badaruddin menuturkan Kecamatan Binuang telah lama terkenal dengan wisata pulau. Namun, ia baru mengetahui jika kondisi sanitasi di pulau indah itu tak memadai.

"Terima kasih informasinya, nanti kita segera koordinasikan dengan instansi terkait, seperti Dinas PU dan Tarkim, Pulau Salama itu kan destinasi wisata." Terangnya.

Pulau Salama adalah salah satu pulau eksotik yang berada di deretan pulau-pulau di laut Polewali Mandar. Pulau itu selalu jadi tujuan wisatawan lokal maupun asing karena pantai pasir putihnya serta lautnya yang indah.

Setiap hari raya besar Islam seperti Idul Fitri dan Idul Adha, Pulau Salama ramai dikunjungi peziarah karena di pulau itu terdapat makam salah seorang ulama penyebar agama Islam pertama di tanah Mandar. Ulama itu adalah Syekh Abdul Rahim Kamaluddin atau dikenal dengan panggilan To Salama.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya