Pemerintah Kucurkan Rp 656 Miliar Bangun Gedung Bareskrim

Menurut Tito, pembangunan gedung baru Bareskrim ini sudah direncakan sejak 2015. Ketika itu, Bareskrim masih dipimpin Komjen Budi Waseso.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 20 Apr 2017, 13:50 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat meresmikan pembangunan gedung baru Bareskrim Polri. (Liputan6.com/Hanz Jimenez Salim)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian meresmikan pembangunan gedung baru Bareskrim. Pembangunan ini direncakan rampung pada akhir 2018.

Dalam sambutannya, Tito menilai, pembangunan gedung baru Bareskrim sangat dibutuhkan, karena gedung yang sebelumnya dianggap sudah tidak layak digunakan.

"Karena waktu itu gedungnya sudah sangat tidak layak lagi untuk sekelas Bareskrim, yang merupakan FBI-nya Indonesia, tapi gedungnya memprihatinkan," kata Tito di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (20/4/2017).

Gedung Bareskrim yang baru ini memiliki luas sekitar 65.637 meter persegi, dengan tinggi 17 lantai dan tiga lantai bawah tanah atau basement. Proyek pembangunan digarap perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Wijaya Karya.

Anggaran pembangunan gedung Bareskrim ini Rp 656.950.000.000. Yang terdiri dari dari tiga mata anggaran Polri, yakni 2016 Rp 11.771.000.000, 2017 Rp 286.686.000.000, dan 2018 Rp 348.348.205.000.

Miniatur gedung baru Bareskrim Polri. (Liputan6.com/Hanz Jimenez Salim)

Menurut Tito, pembangunan gedung Bareskrim ini sudah direncakan sejak 2015. Ketika itu, Bareskrim masih dipimpin Komjen Budi Waseso.

"Masa hanya ruangannya Kabareskrim dan Wakabanya saja yang bagus, mungkin. Yang lainnya ya begitulah, naik turun tangga, ruangannya, ruangan yang lama yang dan sudah tua," ucap dia.

Karena itu, Mantan Kapolda Metro Jaya itu berharap pembangunan gedung Bareskrim baru dapat berjalan sesuai rencana.

"Kabareskrim dan teman-teman di Bareskrim sabar-sabar dulu. Himpit-himpitan di gedung KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan). Bahkan, Tipikornya yang ada di tempat lain sabar-sabar. Yang jelas ini multi years, dua tahun. Insyaallah 2018 bisa selesai," Tito menandaskan.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya