Liputan6.com, Jakarta Seorang wanita asal Washington, AS, baru saja menerima keajaiban dalam hidupnya. Pasalnya, dia hamil dengan "bayi ajaib" setelah divonis mandul selama bertahun-tahun oleh dokter.
Krista Schwab yang berusia 32 tahun ini lahir dengan dua vagina dan dua rahim--kondisi langka yang dikenal dengan nama uterus didelphys. Krista didiagnosis uterus didelphys saat ia berusia 12 tahun, dan mengetahui bahwa dia memiliki dua vagina saat ia berusia 30 tahun.
Advertisement
"Aku terus merasakan bagian yang terpisah saat berhubungan seks dan tes smear, tapi aku pikir itu rasa sakit itu adalah hal normal yang dirasakan oleh semua wanita," ujar Krista. Dia juga mengatakan, seks bisa jadi sangat sensitif dan menyakitkan.
Akibat kondisinya ini, Krista sempat mengalami dua kali keguguran. Dia dan suaminya, Courtney, baru saja berpikir untuk melakukan program bayi tabung ketika dia sadar dia hamil. Krista saat ini hamil lima bulan, dan janin laki-lakinya ada di rahim kirinya.
Krista mengatakan, dokter berpikir dia harus melakukan operasi caesar, namun di berharap bisa melakukan persalinan normal di dalam air.
Michael Cackovic, M.D., seorang spesialis maternal-fetal medicine di The Ohio State University Wexner Medical Center mengatakan, sulit untuk tahu secara pasti ada berapa wanita memiliki kondisi yang sama dengan Krista. Namun pada dasarnya kondisi dua vagina dan dua rahim ini bisa dibilang cukup langka.
Christine Graves, M.D., dokter kandungan di Winnie Palmer Hospital for Women and Babies mengatakan, dia sudah pernah melihat hal ini sebelumnya. Namun, cukup mudah bagi seorang wanita untuk memiliki dua rahim dan tidak menyadarinya. "Kebanyakan dari mereka tidak terdiagnosis, terutama jika tidak ada simtom apa-apa," katanya.
Uterus didelphys biasanya didiagnosis ketika seorang wanita mengalami mensruasi yang berat dan hal ini diketahui dari USG, ujar Jessica Shepherd. M.D., seorang profesor asisten bidang kebidanan dan kandungan klinis dan direktur ginekologi invasif minimal di University of Illinois College of Medicine di Chicago. Tapi, ada juga wanita yang mengalami simtom dan tetap tidak menyadari kondisi ini.
Belum ada studi yang mengatakan bahwa memiliki uterus didelphys bisa mempengaruhi kemampuan seorang wanita untuk bisa hamil, ujar Greeves, namun hal ini bisa meningkatkan potensi keguguran. Namun seperti yang terbukti pada kasus Krista, memiliki anak bukanlah sesuatu yang tidak mungkin. Melansir Women's Health, Kamis (20/4/2017).