Liputan6.com, Jakarta - Berkat jasa RA Kartini, perempuan Indonesia tak lagi hanya mengurusi dapur. Kini, banyak perempuan yang menduduki posisi penting di Tanah Air. Salah satunya, Basaria Panjaitan.
Langkahnya tak mulus untuk mencapai posisinya yang sekarang. Banyak yang meragukan kemampuannya ketika mengikuti seleksi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Saat itu, banyak pula yang menganggapnya 'titipan' dari Polri.
Baca Juga
Advertisement
Namun, kini dia bangga duduk sebagai perempuan pertama di kursi Pimpinan KPK. Dia berhasil meyakinkan para wakil rakyat agar tidak memandangnya sebelah mata. Terbukti, dia pun tak kalah "ganas" dengan pimpinan KPK lain.
"Suatu kebanggaan dan penghargaan yang luar biasa diberi kepercayaan turut serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan cara memberantas korupsi bersama-sama dengan seluruh elemen masyarakat," ujar Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan, kepada Liputan6.com, Jakarta, Kamis 20 April 2017.
Dia pun ingin membawa perubahan di Tanah Air. Dia ingin Indonesia lebih maju dan terbebas dari belenggu korupsi. Sebab, ketika korupsi dapat diberantas, minimal ditekan, masyarakat dapat sejahtera.
Oleh karena itu, dia menyerukan semangat antikorupsi khususnya pada Hari Kartini.
"Pada Hari Kartini AKU MAU menjadi agen perubahan dalam memberantas korupsi dan berkata Saya Perempuan Anti Korupsi," tulis Basaria dalam pesan singkatnya.
Dia menjelaskan, Saya Perempuan Anti Korupsi merupakan program pencegahan korupsi KPK yang sudah menyebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Pada sejarah Tanah Air, Basaria tak hanya berhasil membubuhkan namanya sebagai Kartini pertama yang menjadi Pimpinan KPK. Basaria juga mencetak rekor di Kepolisian Indonesia. Dia merupakan perempuan pertama yang berpangkat Inspektur Jenderal (bintang dua) di Polri.