Liputan6.com, Jakarta - PT Dirgantara Indonesia (DI) melakukan pembelian 34 unit mesin turboprop dari produsen mesin pesawat asal Amerika Serikat (AS), Honeywell Aerospace. Hal ini merupakan salah satu bagian dari kesepakatan kerja sama dalam kunjungan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence ke Indonesia.
Corporate Strategy and Marketing Director Honeywell, Dharma Simorangkir mengatakan, pihaknya akan memasok mesin turboprop TPE331 untuk pesawat NC212 yang diproduksi oleh PT DI. Pengiriman mesin-mesin tersebut akan dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu 4 tahun.
Baca Juga
Advertisement
"Pengiriman enam mesin pertama akan dilakukan tahun ini. Sementara sisanya akan dikirim secar bertahap sampai 2020," ujar dia di Hotel Shangri La, Jakarta, Jumat (21/4/2017).
Sementara itu, Direktur Produksi PT DI Arie Wibowo menyatakan, ada sejumlah kelebihan dari mesin yang diproduksi oleh Honeywell ini. Kelebihan tersebut antara lain, dapat lepas landas dan naik secara lebih cepat serta mampu menekan biaya operasi.
"Harga terhadap performance pesawat ini sangat bagus, operating cost cukup rendah, dan maintenance cukup bagus. Untuk 212 ini bisa landing 600 meter, jadi untuk daerah Papua atau daerah timur sangat cocok," kata dia.
Sementara untuk nilai pembelian 34 mesin ini, Arie menyatakan hal tersebut tidak bisa diungkapkan kepada publik. Namun menurut dia, rata-rata harga mesin sekitar 28 persen dari biaya yang dihabiskan dalam pembuatan 1 pesawat.
"(Harga pesawat) Untuk 212 itu range antara US$ 9,8 juta sampai US$ 12 juta. Tapi tidak bisa saya sebut one particular price, karena tergantung konfigurasi," tandas dia. (Dny/Gdn)