Tol Kunciran-Bandara Soetta Bakal Turunkan Biaya Angkutan

Selama ini jumlah jalan yang ada di Jabodetabek tidak mampu mengimbangi pertumbuhan kendaraan.

oleh Nurmayanti diperbarui 21 Apr 2017, 16:50 WIB
Suasana arus lalu lintas di sepanjang ruas jalan tol Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang, Rabu (24/12). Meningkatnya penumpang pada Natal dan Tahun Baru tahun ini membuat kemacetan di Terminal 1 dan 2. (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta Organisasi Angkutan Darat (Organda) meminta pemerintah untuk mengakselerasi penyelesaian pembangunan tol Kunciran-Bandara Soekarno-Hatta.

Sebab keberadaan jalan tol tersebut tak hanya menunjang aksesabilitas ekonomi dan sosial masyarakat, tetapi juga akan berdampak kepada ekonomi nasional.

Ketua Umum Organda ‎Adrianto Jokosoetono mengatakan, selama ini jumlah jalan yang ada di Jabodetabek tidak mampu mengimbangi pertumbuhan kendaraan. Akibatnya tingkat kemacetan terus meningkat dan berdampak pada pererekonomian.

"Organda sangat mendukung program pengembangan infrastruktur, terutama jalan tol , termasuk ruas tol Kunciran-Bandara. Karena (pembangunan tol) akan berdampak positif.  Sebab, penambahan infrastruktur jalan tol masih belum sebanding dengan penambahan jumlah kendaraan, terutama kendaraan pribadi," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (21/4/2017).

Selain untuk mengurangi kemacetan, lanjut Adrianto, keberadaan tol ini juga memiliki arti strategis bagi kegiatan ekonomi yang lebih produktif.  Bahkan berdampak kepada anggaran negara.

“Sebab, kalau lalu-lintas tidak macet maka konsumsi bahan bakar juga bisa lebih hemat. Anggaran negara untuk subsidi bahan bakar pun lebih hemat, dan ongkos  operasional kendaraan pribadi maupun angkutan bisnis juga lebih hemat," lanjut dia.

Terlebih, ruas tol Kunciran Bandara ini  juga menjadi lintasan alternatif menuju ke Bandara Soekarno Hatta maupun pelabuhan Tanjung Priok. 

"Jalan tol ini juga berpengaruh besar pada operasional truk angkutan barang dan penumpang. Faktor ini sangat berpengaruh. Jadi, jika tol ini dapat mengurangi kemacetan, maka bisa menurunkan biaya angkutannya, khususnya yang menuju Bandara," kata dia.

Proyek Kunciran-Bandara, akan melintasi 12 kelurahan di lima kecamatan di Kota Tangerang.  Jalan ini menggunakan 2.497 bidang tanah yang total  luas lahannya mencapai 1.226,965 meter persegi.

Sampai dengan pertengahan April 2017 total pembebasan lahan proyek tol Kunciran-Bandara telah mencapai sekitar 27 persen. Lahan yang diperlukan tersebut untuk seksi I yang meliputi wilayah Kunciran, Pakojan, Cipete. Seksi II yakni Cipete, Poris Plawad Indah, Buaran Indah, Tanah Tinggi.

Selain itu untuk seksi III meliputi Tanah Tinggi, Batusari, Batujaya, Belindung, Pajang, Jurumudi, serta seksi IV yakni Jurumudi dan Benda.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya