Liputan6.com, Jakarta - Sudah 10 hari kasus penyerangan terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan terjadi. Hingga kini, kepolisian juga belum menemukan siapa peneror Novel. Kendati begitu, KPK masih tetap berharap Polri dapat segera menemukan pelakunya.
"Kita berharap dari beberapa hasil investigasi hasil olah TKP atau hasil pemeriksaan yang dilakukan tim kepolisian bisa menghasilkan sesuatu," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK Kuningan Jakarta Selatan, Jumat (21/4/2017).
Advertisement
Dia mengatakan, terungkapnya peneror Novel ini, bukan hanya harapan dari KPK saja, tapi juga pihak keluarga dan masyarakat Indonesia.
"KPK masih menunggu saat ini. Dari identifikasi tersebut, siapa pihak yang diduga menjadi pelaku penyerangan," tutur dia.
Tak hanya itu, KPK berharap Polri dapat menemukan motif penyerangan Kepala penyidik senior kasus e-KTP itu.
"Tidak berhenti sampai di sana, juga siapa yang menjadi dalang di balik serangan tersebut, motifnya apa atau kaitannya secara persis seperti apa," kata Febri.
Penyidik senior KPK Novel Baswedan diserang orang tak dikenal menggunakan air keras usai menunaikan salat Subuh di sekitar masjid di kawasan dekat rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa 11 April 2017. Akibatnya, Kepala Kasatgas kasus e-KTP itu mengalami luka parah di sekitar mata dan wajah.
Kini, Novel Baswedan tengah menjalani pengobatan di salah satu rumah sakit di Singapura. Sebelumnya, Novel sempat dilarikan ke RS Mitra Keluarga dan Jakarta Eye Center.