Livi Zheng Promosikan Gamelan Bali di Amerika Serikat lewat Film

Film Livi Zheng, Bali: Beats of Paradise, akan masuk dalam kurikulum University of California-Los Angeles dan University of Washington.

oleh Ratnaning Asih diperbarui 22 Apr 2017, 23:00 WIB
Film Livi Zheng, Bali: Beats of Paradise, akan masuk dalam kurikulum University of California-Los Angeles dan University of Washington.

Liputan6.com, Jakarta Livi Zheng, salah satu sineas wanita Indonesia yang telah melebarkan sayapnya di industri film Hollywood. Meski begitu, ia tak lantas melupakan kekayaan budaya Indonesia.

Dalam sejumlah filmnya, ia memasukkan unsur budaya Indonesia. Seperti dalam Insight, yang menampilkan unsur pencak silat, dengan koreografer Yayan Ruhian.

Livi Zheng dan Yayan Ruhian (dok: Livi Zheng)

"Saya sangat bangga menjadi wanita Indonesia, salah satunya karena kebudayaan Indonesia yang sangat beragam. Sayangnya masih banyak orang luar yang bahkan tidak tahu letak Indonesia di mana. Maka dari itu saya selalu berusaha menyisipkan "a bit of Indonesia" di semua yang saya lakukan," ujar Livi lewat WhatsApp dengan Liputan6.com, Jumat (21/4/2017).

Yang terbaru, adalah film yang tengah digarap Livi Zheng, Bali: Beats of Paradise. "Bali: Beats of Paradise ini sangat menarik bagi saya karena bertema gamelan dan bukan hanya kami membuat film tapi kami juga membuat konser di Los Angeles Mei nanti," ujar

Salah satu acara puncak pada peluncuran film ini adalah konser Bali: Beats of Paradise yang akan diadakan pada tanggal 4 Mei 2017 di Los Angeles. Konser ini rencananya akan dihadiri oleh konsul dan dipomat dari bebagai negara dan jajaran pemerintah kota Los Angeles.

Ini, adalah film kedua kerja sama antara Livi dan KJRI Los Angeles. Sebelumnya, ia juga mengarahkan film pendek LA’s Gateway to Indonesia, yang memperlihatkan keindahan sejumlah tempat di Indonesia.

Livi Zheng. (Dokumentasi KJRI Los Angeles)

Film ini tak hanya akan didistribusikan ke publik tapi juga masuk dalam kurikulum kelas yang diajarkan di University of California-Los Angeles (UCLA) dan University of Washington-Seattle (UW-Seattle) di tahun ajaran 2017-2018 nanti.

"Saya harap mahasiswa dapat melihat keragaman, kekayaan dan biodiversitas Indonesia dan mengembangkan pengetahuan dan pemikiran mereka tentang Indonesia,” ujar Juliana Wijaya, dosen yang mengajar bahasa dan kebudayaan Indonesia, dalam sebuah pernyataan resmi yang diterima Liputan6.com.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya