Liputan6.com, Kuala Lumpur - Dukun tersohor di Malaysia, Ibrahim Mat Zin alias Raja Bomoh Sedunia Nujum VIP ditangkap aparat keamanan Malaysia. Dirinya diciduk di wilayah Johor pada Jumat, 21 April 2017 pagi lalu.
Dari keterangan kepolisian, Raja Bomoh ditangkap di sebuah hotel Johor pada pukul 02.30. Setelah diamankan, ia langsung di bawa ke markas kepolisian Johor untuk dimintai keterangan.
Sebelum diciduk, Raja Bomoh telah dipanggil oleh Kepolisian Malaysia dan Departemen Pembangunan Islam Malaysia (JAKIM). Tanpa alasan jelas, pria paruh baya itu selalu mangkir.
Pemanggilan ini terkait ritual yang dilakukan Raja Bomoh untuk melindungi Malaysia dari Korea Utara. Saat itu, kedua negara sedang berseteru karena masalah pembunuhan kakak pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam.
"Penangkapan sudah sesuai. Di bawah prosedur kriminal section 111 tertulis tindakan apa yang harus kami lakukan kalau dia tak mematuhi panggilan," sebut Inspektur Jenderal Tan Sri Khalid Abu Bakar, seperti dikutip dari The Star, Sabtu (22/4/2017).
Baca Juga
Advertisement
Khalid menambahkan bahwa Raja Bomah pantas ditangkap. Pasalnya, tindakan yang dilakukan memalukan masrakat dan pemerintah Malaysia.
Tidak cuma negara yang dirugikan. Ritual tersebut bertentangan dengan kepercayaan agama Islam.
Wakil Menteri Kementerian Urusan Kantor Perdana Menteri Malaysia, Datuk Dr Asyraf Wajdi Dasuki mengatakan Departemen Teritori Agama Islam (JAWI) dan Kepolisian sudah memasukan Raja Bomah ke daftar buronan sejak 13 Maret 2017 lalu.
Pada Maret lalu, ia beraksi di luar National Institute of Forensic Medicine (IPFN) di Rumah Sakit Kuala Lumpur. Ia melakukan ritual dengan menggunakan tongkat yang dijadikan sebagai teropong, lalu membaca doa dan meninggalkan lokasi tersebut sekitar lima menit kemudian.
Sebuah video berdurasi tiga menit yang menayangkan Raja Bomoh melakukan ritual di pantai untuk melindungi Malaysia dari serangan nuklir Korea Utara, kemudian menjadi viral.
Dalam rekaman tersebut, Raja Bomoh dan tiga asistennya terlihat berada di pinggir laut yang airnya merendam sebatas pergelangan kaki. Mereka membawa dua kelapa, sepasang tongkat yang digunakan sebagai teropong, lima meriam bambu, karpet, dan semangkuk air laut.
"Kali ini, ritual untuk melindungi Malaysia dari ancaman atau serangan dari negara lain terutama Korea Utara," ucap Raja Bomoh seperti dikutip dari portal berita Melayu.