Uji Nyali dengan Sepeda Terbang di Kaki Gunung Papandayan

Tak hanya bisa menguji nyali dengan sepeda terbang, Anda juga bisa berfoto untuk prewedding di kaki Gunung Papandayan.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 23 Apr 2017, 09:05 WIB
Tak hanya bisa menguji nyali dengan sepeda terbang, Anda juga bisa berfoto untuk prewedding di kaki Gunung Papandayan. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Pernah mendengar area wisata kemping alam Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat? Jika ya, Anda tak boleh melewatkan untuk memasuki area wisata rumah pohon di Kampung Nangklak.

Berada tepat di rute perjalanan menuju salah satu gunung tinggi di Jawa Barat tersebut, area wisata baru itu kini menawarkan wahana permainan baru sky bike alias sepeda terbang bagi pengunjungnya.

"Mungkin baru pertama kali dan satu-satu di Garut hingga kini," ujar Upay, pengelola Papandayan Camping Ground Garut saat ditemui Sabtu, 22 April 2017.

Upay mengatakan, ide sepeda terbang di tempatnya terinspirasi dari banyaknya pohon pinus besar dan tinggi yang saling berdekatan, dengan view alam di bawahnya yang cukup menakjubkan. Ia yakin setiap pengunjung pasti ingin merasakan sensasi baru ini.

"Lumayan menantang, silahkan kalau mau mencoba," ujar dia sambil tersenyum.

Seutas tali sepanjang 30 meter yang melintang di bagian atas dan bawah yang menghubungkan antarpohon menjadi rel pelek sepeda terbang untuk membawa pengunjung menikmati wahana itu. "Namun tetap kita fokus saat mencobanya," kata dia.

Bagi pengunjung yang berminat menikmati sensasi bersepeda terbang, Anda bakal dilengkapi alat pengamanan standar yang terdiri dari helm, ikat badan hingga piranti yang digunakan untuk sepeda.

"Kami pastikan aman, sebab semua peralatan sudah standar nasional," papar dia.

Dengan jaminan itu, banyak pengunjung penasaran mencobanya. "Kecuali kalau hujan, kami tidak sarankan menaikinya sebab cukup riskan," ucap Upay.

Ita, salah satu pengunjung Kampung Nangklak mengaku senang dengan paket wisata alam yang ditawarkan pengelola, termasuk sepeda terbang. Namun dengan pertimbangan usia, wanita paruh baya ini enggan mencobanya.

"Cukup riskan bagi pengunjung seusia saya," katanya.


Ramai Prewedding

Tak hanya bisa menguji nyali dengan sepeda terbang, Anda juga bisa berfoto untuk prewedding di kaki Gunung Papandayan. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Dibandingkan dengan wisata alam lainnya, keberadaan wisata Kampung Nangklak cukup menarik, selain alami dan pemandangan hutannya cukup bersih, harganya cukup terjangkau.

"Cocok buat foto prewedding, sebab suasananya baru," ujar dia yang tengah mendampingi putrinya berfoto prewedding.

Meskipun nyaman, dia menilai ada yang masih harus dibenahi di objek wisata itu berkaitan dengan pohon-pohon pinus tua. "Kalau bisa rumputnya lebih terawat, termasuk pohon yang sudah tua agar diganti biar tidak mencelakakan," dia berkata.

Hal senada dirasakan Yopi Herliyanti Kartika. Warga Kota Garut itu menilai kondisi alam yang masih segar dengan pemandangan alami pepohonan pinus sehingga menghabiskan akhir pekan di Kampung Nangklak cukup tepat.

"Lebih lengkap jika membawa keluarga untuk tempat bermain anak," ujarnya.

Dengan kondisi seperti itu, tidak mengherankan jika lokasi wisata alam terbuka yang baru berdiri setahun terakhir itu direspons positif. Jangan heran jika anda akan sulit menyewa rumah pohon di akhir pekan.

"Minimal seminggu, sebab kalau langsung carter ke sana biasanya sudah penuh booking yang akhir pekan," ujar Yopi.

Tak hanya bisa menguji nyali dengan sepeda terbang, Anda juga bisa berfoto untuk prewedding di kaki Gunung Papandayan. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)


Upay menambahkan, meskipun wahana sepeda terbang mendapatkan respons tinggi, paket wisata rumah pohon serta kemping di alam terbuka tetap menjadi primadona pengunjung di area wisata Kampung Nangklak.

"Banyak yang sengaja dipakai keluarga dan perusahaan untuk acara fun game dan team building," ujarnya.

Dengan kelebihan itu, tidak mengherankan jumlah kedatangan wisatawan pun terus naik setiap bulannya baik domestik ataupun luar negeri. "Ada yang dari Korea, Inggris, Swedia, namun paling sering ya dari Australia, kalau lokal (pengunjung) masih sekitar Pulau Jawa," papar dia.

Seiring terus melonjaknya kunjungan wisata ke Kampung Nangklak, ia bersama kru lainnya yang berasal dari warga sekitar terus berbenah dengan menyajikan wahana permainan yang cukup menghibur dan terjangkau.

"Kami juga menyajikan flying fox dan paint ball, namun minimal harus 10 orang," ujar Upay. Jadi, siapa siap mencoba sepeda terbang?

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya