Liputan6.com, Kongo: Dua kelompok bersenjata memperkosa lebih dari 150 perempuan di sebuah desa di Provinsi Kivu Utara di Republik Demokratik Kongo dalam empat hari pada Juli lalu. Seorang pejabat PBB mengatakan hal ini, Senin (23/8).
Dalam sebuah pernyataan, pejabat PBB mengatakan, para korban perkosaan ini telah menerima perawatan medis. Mereka juga menerima perawatan psikososial oleh PBB. Para pejabat PBB itu menambahkan, pelaku diduga mereka yang setia kepada pemberontak Pasukan Demokratik untuk Pembebasan Rwanda.
Insiden itu dimulai ketika orang-orang bersenjata memasuki desa setempat. Mereka mendesak penduduk untuk tak melarikan diri dengan meyakinkan bahwa mereka hanya datang untuk mendapatkan makanan. Namun, setelah gelap, sekelompok orang bersenjata itu mulai melaksanakan aksi keji mereka. (CNN/YUS)
Dalam sebuah pernyataan, pejabat PBB mengatakan, para korban perkosaan ini telah menerima perawatan medis. Mereka juga menerima perawatan psikososial oleh PBB. Para pejabat PBB itu menambahkan, pelaku diduga mereka yang setia kepada pemberontak Pasukan Demokratik untuk Pembebasan Rwanda.
Insiden itu dimulai ketika orang-orang bersenjata memasuki desa setempat. Mereka mendesak penduduk untuk tak melarikan diri dengan meyakinkan bahwa mereka hanya datang untuk mendapatkan makanan. Namun, setelah gelap, sekelompok orang bersenjata itu mulai melaksanakan aksi keji mereka. (CNN/YUS)