Liputan6.com, Paris - Paris, Prancis dilanda serangkaian teror pada awal 2017. Yang terbaru, anggota kepolisian negara tersebut tewas akibat serangan di Champs-Élysees, Paris.
Selama awal 2017 ini, terhitung telah terjadi empat teror di Prancis. Bentuk teror berbeda-beda, mulai dari penembakan hingga penikaman.
Akibat dari rangkaian aksi teror tersebut, korban jiwa dan luka terus bertambah. Prancis pun semakin memperketat kemanannya.
Baca Juga
Advertisement
Pengetatan sangat perlu dilakukan. Sebab, dalam waktu sangat singkat negara itu akan menyelenggarakan pemilihan presiden.
Berikut 4 teror Prancis yang Liputan6.com rangkum dari beberapa sumber, Sabtu (22/4/2017).
Penembakan di Champs-Elysees
"Penembak polisi Prancis adalah tentara kami."
Begitu bunyi pernyataan dari kelompok teror ISIS melalui lewat kantor beritanya, Amaq.
Tempat kejadian Champs-Elysees yang merupakan salah satu tempat wisata terkenal di Paris. Pada Kamis, 20 April 2017 malam terjadi penembakan yang ditargetkan kepada aparat keamanan setempat.
Jaksa setempat menyebutkan pria pelaku penembakan polisi Paris itu diidentifikasi sebagai seorang mantan narapidana bernama Karim Cheurfi.
Sebuah catatan yang membela kelompok teroris ISIS ditemukan di dekat jasadnya.
"Cheurfi terlibat dalam empat kasus kriminal," kata jaksa penuntut.
"Pembunuh tersebut telah berbicara tentang keinginan untuk membunuh petugas polisi, tapi ia tak memiliki kaitan nyata dengan radikalisme," ujar jaksa Paris, Francois Molins.
Dalam kejadian teror ini pelaku dan seorang polisi harus kehilangan nyawanya. Dua petugas lainnya luka-luka.
Advertisement
Serangan di Bandara Orly
Orang-orang yang berada di Bandara Orly di Paris, Prancis, dievakuasi menyusul sebuah insiden penembakan yang terjadi pada Sabtu, 18 Maret 2017.
Tembakan dilepaskan polisi ke arah seorang pria yang berusaha merampas senjata milik tentara di bandara. Seperti dikabarkan BBC, pelaku dilaporkan tewas.
Selain evakuasi terhadap pengunjung bandara, tindakan pencegahan juga diberlakukan pada para penumpang yang pesawat baru mendarat di bandara kedua terbesar di Paris itu. Mereka tak diizinkan untuk turun.
"Terjebak di pesawat ke #orly. Kami dilarang mendarat," tulis penumpang Isabelle Raynaud di Twitternya.
Sementara itu, operasi pengamanan segera dilakukan, dengan melibatkan pasukan khusus penjinak bom.
"Operasi oleh polisi sedang dilakukan. Dilarang melanggar perimeter pengamanan, dan patuhi instruksi petugas," demikian pengumuman pihak Kepolisian Prancis dalam akun Twitternya, @PoliceNationale.
Orly terletak 13 kilometer di selatan Prancis. Sebelumnya, ia menjadi bandara utama di Paris sebelum pengoperasian Charles de Gaulle.
Bom Amplop di Kantor IMF
Aksi teror ditujukan kepada Badan Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) di Paris, Prancis pada Kamis 16 Maret 2017.
Satu orang terluka setelah membuka amplop surat, demikian seperti dikutip dari BBC.
Sumber polisi mengatakan, korban hanya mengalami luka ringan.
Kantor IMF di ibu kota Prancis berada di Avenue d'lena, dekat dengan Champs Elysees.
Kepolisian area Prancis mengatakan, korban telah dilarikan ke rumah sakit.
"Operasi sedang dilakukan pada korban yang terluka akibat paket mencurigakan, yang berdasarkan informasi awal, berisi kembang api di dalamnya," kata pihak kepolisian.
Insiden tersebut terjadi setelah paket mencurigakan yang ditemukan di Kementerian Keuangan Jerman di Berlin dipastikan mengandung bahan peledak.
Advertisement
Serangan di Galeri Seni Le Louvre
Seorang pria dilaporkan berupaya menyerang seorang tentara Prancis di dekat galeri seni terkenal di Paris, Le Louvre. Kejadian ini berlangsung pada Febuari 2017.
Tentara tersebut kemudian melepaskan tembakan untuk melindungi dirinya. Menurut laporan RTL, peristiwa di dekat pusat perbelanjaan Carrousel du Louvre terjadi sekitar pukul 10.00 waktu setempat.
Tersangka dilaporkan membawa dua bilah parang dan dikabarkan mengalami luka serius akibat tembakan yang dilepaskan oleh tentara.
Seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri Prancis mengatakan, pasukan keamanan telah berada di tempat kejadian atas insiden yang disebutnya kritis tersebut.
Orang-orang Carrousel de Louvre telah dievakuasi di tengah kedatangan polisi dalam jumlah besar.