Liputan6.com, Jakarta - Pada 1996, gamer di seluruh dunia dibuat bergidik oleh salah satu gim paling fenomenal buatan Shinji Mikami dan Tokuro Fujiwara.
Dengan judul gim Resident Evil (Biohazard di Jepang), Mikami dan Fujiwara mengawali salah satu gim bergenre survival horror yang akhirnya menelurkan berbagai bentuk waralaba dengan jumlah luar biasa.
Baca Juga
Advertisement
Dari komik, novel, anime hingga Hollywood pun 'terjangkiti' wabah zombie yang ditampilkan di dalam gim ini. Di Resident Evil (RE) pertama, gamer dibuat penasaran soal siapa penghuni rumah besar sebenarnya yang terletak di luar kota Racoon City.
Sejak itu, seri RE pun mengalami perubahan tak hanya dari karakter di dalam gim, namun latar belakang lokasi gim pun mengalami perubahan.
Meski banyak mendapatkan kritikan pedas di dua seri RE terakhir--Resident Evil 5 dan Resident Evil 6-- Capcom, selaku pengembang gim seri Resident Evil mepertaruhkan segalanya di seri teranyar, Resident Evil VII (RE7).
Tak ingin mengulangi kesalahan yang sama di dua seri RE terakhir, Capcom memberanikan diri untuk 'menggodok' cerita RE7 lebih mencekam dan menakutkan yang terinspirasi dari film slasher lawas berjudul Texas Chainsaw Massacre.
Resmi diluncurkan di PC, Xbox One, dan PS4, Tekno Liputan6.com pun berkesempatan untuk 'menyelami' gim terbaru milik Capcom ini. Baca terus review Resident Evil 7 yang kami sajikan berikut ini.
Latar belakang cerita Resident Evil 7
Mengambil latar belakang sebuah rawa di pedalaman kota Louisiana, gim ke-7 milik Capcom ini menampilkan tokoh utama baru bernama Ethan Winters.
Ethan terkejut mendapati sebuah video yang menampilkan Mia--sang istri--yang diduga telah tewas 3 tahun sebelumnya, namun ternyata masih hidup. Ingin mencari keberadaan tentang sang istri, Ethan pun memutuskan untuk menjelajahi rawa daerah pedalaman Louisiana ini.
Pencarian Mia pun akhirnya membawa Ethan ke sebuah rumah dan sekitarnya yang misterius di tengah-tengah rawa Louisiana yang lembab milik keluarga Baker.
Apakah Ethan dapat menemukan Mia? Siapa keluarga Baker sebenarnya? Selangkapnya, kamu harus memainkan gim Resident Evil 7 ini sendiri.
Layaknya di dalam sebuah film-film thriller, RE7 diawali dengan suasana yang terkesan biasa-biasa saja. Walau memang, beberapa hal di awal-awal gim sudah membuat jantung kami berdenyut dengan kencang.
Suasana di dalam gim pun mengingatkan kami dengan gim-gim thriler dan survival horror lainnya, seperti Alien: Isolation dan Amnesia. Tak hanya itu, perubahan sudut pandang pun juga mengingatkan kami kepada dua gim tersebut.
Yup, Capcom mengambil keputusan berani untuk mengusung sudut pandang di dalam gim yang berbeda di seri-seri sebelumnya, yakni sudut pandang orang pertama (first person view).
Advertisement
Gameplay
Pun demikian, RE7 tetap menggunakan formula yang sama dengan seri-seri awal RE. Kamu akan menemukan berbagai ciri khas RE, seperti tanaman obat yang dapat menyembuhkan luka, berbagai kotak item, teka-teki yang menantang, dan berbagai macam mahkluk aneh dan anggota keluarga Baker yang harus dilawan tentunya.
Beberapa jam pertama sebelum menemukan senjata, gim ini terasa sangat berbeda dengan apa yang pernah Capcom lakukan sebelumnya. Kami dibuat terpukau dengan rangkaian momen mengejutkan dan mencekam yang ditata dengan baik.
Di RE7, Capcom berhasil mengeksploitasi sifat alami manusia yaitu takut dengan hal-hal yang tidak diketahui dan membuat seri RE ini paling menakutkan yang pernah ada.
Namun, kengerian pun berubah menjadi keberanian setelah kami menemukan senjata pertama--pistol 9mm--di dalam gim, dan kesan seri RE yang sudah lama dikenal pun kembali terasa di dalam gim. Namun, bukan berarti RE7 hilang kengeriannya selepas kami menemukan senjata.
Meski sudah memiliki senjata, amunisi di dalam gim cukup terbatas. Saat berhadapan dengan monster, kami dipaksa untuk mempertimbangkan apakah amunisi yang ada sepadan digunakan untuk membunuh 'keroco' yang muncul atau menyimpannya untuk menghadapi lawan yang lebih berat.
Berhubung hanya dapat membawa senjata dan item dengan jumlah terbatas, kami pun harus selalu mengatur strategi setiap saat. Beberapa kali, kami dihadapkan ke dalam situasi di mana harus menghadapi lawan dengan ruang gerak terbatas, dan lawan yang bergerak tak menentu.
Meski begitu, hal inilah yang membuat RE7 berbeda dari seri-seri RE sebelumnya dan gim serupa lainnya. Saat berhadapan dengan para anggota keluarga Baker, kami harus mengenali pola serangan dan gerakan mereka masing-masing.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, Resident Evil 7 merupakan pertaruhan yang berbuah manis bagi Capcom. Lewat seri terbarunya ini, Capcom mampu memanjakan kami dan banyak pemain setia yang penasaran untuk menamatkan gim ini.
Resident Evil 7 adalah sebuah gim hebat yang penuh dengan kreativitas dari sisi pengembangan gameplay dan ceritanya. Tak hanya untuk pecinta genre horor semata, Resident Evil 7 tetap dapat dinikmati oleh gamer pemula sekali pun.
(Ysl/Isk)
Advertisement