Begini Fasilitas Tenda Baru di Arafah untuk Jemaah Haji Indonesia

Tenda baru untuk jemaah haji Indonesia itu menggunakan rangka baja aluminium dilengkapi tenda anti-api.

oleh Muhammad Ali diperbarui 23 Apr 2017, 12:33 WIB
Menko Puan bersama Menteri Agama Lukman Hakim saat meninjau tenda Arafah di Saudi Arabia. (Liputan6.com/Muhamad Ali)

Liputan6.com, Jakarta - Jemaah haji Indonesia tahun ini dipastikan akan menikmati fasilitas tenda baru di Arafah. Tenda baru itu menggunakan rangka baja aluminium dilengkapi tenda anti-api.

Bersama Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Menkes Nilla F Moeloek, Menko PMK Puan Maharani mengecek fasilitas tenda yang akan digunakan jemaah haji Indonesia di Arafah, Sabtu 22 April 2017 waktu Saudi.

Ikut mendampingi, Dubes RI untuk Saudi Arabia Agus Maftuh Abegebril, Deputi Bidang Pendidikan dan Agama, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Abdul Djamil, Konjen RI di Jeddah Staf Khusus Menko PMK, dan Kapus Kesehatan Haji.

Staf Teknis I Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI Jeddah Ahmad Dumyathi Basori dalam rilisnya menjelaskan, tenda baru di Arafah berukuran 25 x 15 meter dengan daya tampung 250 jemaah haji. Ada juga tenda yang berukuran lebih kecil 10 x 15 meter karena menyesuaikan bidang tanah di Arafah.

"Setiap tenda dilengkapi dengan pendingin AC baru sebanyak enam unit dan enam unit kipas angin besar yang dilengkapi dengan spray air," ujar Dumyathi, Sabtu 22 April 2017.

AC dan kipas angin sangat diperlukan karena suhu udara pada puncak haji 2017 diperkirakan sangat panas. Berdasarkan Rencana Perjalanan Ibadah Haji 2017 yang dirilis Kementerian Agama, puncak haji wukuf di Arafah tanggal 9 Dzulhijjah 1438H diperkirakan bertepatan dengan 31 Agustus 2017.

"Dengan cuaca panas, risiko calon jemaah haji mengalami heatstroke sangat tinggi. Oleh sebab itu, pemerintah terus berupaya meningkatkan fasilitas bagi jemaah haji," terang Dumyathi.

Saat meninjau, kata Dumyathi, Menko PMK juga menyaksikan pengoperasian AC tenda. Dia menyarankan agar penempatan AC dinaikkan sekitar satu meter. Dia khawatir jika AC ditaruh di bawah, justru akan mengganggu kesehatan jemaah saat berisirahat.

"Selain AC dan kipas angin, karpet yang akan digunakan jemaah di Arafah juga relatif baru, karena maksimum usia dua tahun," tambah Dumyathi.

Kelengkapan Genset

Fasilitas lain yang tidak kalah penting adalah ketersediaan toilet tingkat yang memadai. Bahkan, untuk menjamin pasokan listrik, setiap tenda akan dilengkapi satu genset. Fasilitas ini penting agar tidak terjadi gangguan dan berakibat fatal. Fasilitas yang jauh lebih baik ini diharapkan akan memberikan kenyamanan bagi jemaah haji Indonesia.

Peningkatan fasilitas karpet juga dilakukan di Muzdalifah yang akan digunakan jemaah untuk menjalani mabit. Dengan begitu, jemaah haji diharapkan dapat beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan menuju Mina.

"Selama di Arafah, jemaah haji akan mendapatkan pelayanan makan sebanyak empat kali. Sedangkan di Muzdalifah satu kali dan di Mina 11 kali," terang Dumyathi.

Menurut dia, Menko PMK Puan Maharani merasa senang melihat perubahan persiapan pelayanan haji 2017. Puan menilai ada peningkatan signifikan dibanding 2016.

Menko PMK mengapresiasi upaya Menag Lukman bersama jajarannya yang terus memperjuangkan perbaikan fasilitas tenda, karpet, dan kamar mandi di Arafah. Menurut dia, selama ini fasilitas itu selalu menjadi perhatian masyarakat.

Akan hal ini, Menag Lukman mengatakan pemerintah akan terus memaksimalkan pelayanan haji 2017. Kepada calon jemaah haji, Menteri Lukman berpesan agar mempersiapkan diri dengan baik, menjaga kesehatan, serta menyiapkan fisik dan mental.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya