Liputan6.com, Jakarta - Salah satu kompetitor Uber, Hailo, mengajukan tuntutan hukum terhadap perusahaan yang didirikan oleh Travis Kalanick tersebut. Uber diduga telah melanggar paten yang diajukan sejak 1999 silam sebelum Hailo didirikan. Demikian dikutip dari Venture Beat, Minggu (23/4/2017).
Firma hukum di daerah selatan California, Cotman IP, mengajukan tuntutan tersebut di Pengadilan Negeri A.S. untuk Distrik Pusat California atas nama Hailo, yang telah meninggalkan pasar Amerika pada 2014 dan baru-baru ini bergabung dengan MyTaxi Daimler.
Kantor Paten dan Merek Dagang A.S. memberikan hak paten ini kepada Alexis Paredes. Paten ini mencakup beberapa langkah--termasuk menanyakan jumlah penumpang, menampilkan tujuan, menampilkan ongkos, meminta tumpangan, dan memprediksi waktu kedatangan--dan salah satunya, menurut Hailo, telah dilanggar oleh Uber.
Baca Juga
Advertisement
Tidak jelas bagaimana atau kapan Hailo memperoleh hak patennya. Namun sekarang, secara efektif, Daimler tampaknya akan menghadapi tantangan hukum melawan Uber meskipun ada kemitraan di antara kedua perusahaan tersebut.
Diwartakan sebelumnya, Uber juga kehilangan salah seorang petingginya yakni Sherif Marakby. Ia mengundurkan diri dari Uber setelah bergabung dengan perusahaan selama setahun sebagai Vice President, Global Vehicle Programs.
“Pengalaman dan pengetahuan mendalam Sherif di industri otomotif telah sangat membantu kami dalam mewujudkan mobil otonomos menjadi kenyataan,” kata seorang juru bicara Uber, sebagaimana dikutip dari Venture Beat, Selasa (18/4/2017).
Petinggi lainnya yang telah meninggalkan Uber termasuk Senior Director of Self-Driving Car Software Raffi Krikorian, Vice President of Advanced Technologies Brian McClendon, dan Engineering Lead Peter Rander.
(Why)