Israel Serang Suriah, Sejumlah Pasukan Pro-Assad Dilaporkan Tewas

Dilaporkan sejumlah pasukan pro-Assad tewas akibat serangan militer Israel di Golan, Provinsi Quneitra, Suriah, perbatasan Israel.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 23 Apr 2017, 18:36 WIB
Pasukan Israel menjaga perbatasan Israel-Suriah di Golan Heights, Provinsi Quneitra (AP)

Liputan6.com, Damaskus - Sejumlah pasukan pro-Assad dilaporkan tewas akibat serangan militer Israel di Golan, Provinsi Quneitra, Suriah, dekat perbatasan dengan Israel. Ini merupakan kedua kalinya pasukan Israel menyerang pasukan pro-Assad di wilayah yang sama dalam dua hari terakhir.

Serangan dilakukan terhadap kelompok militan pro-pemerintah di Naba al-Fawwar, Quneitra, dekat dengan Golan. Wilayah tersebut dikendalikan oleh Israel dan Suriah. Namun, menurut laporan, serangan Israel dilakukan di wilayah Golan yang dikontrol oleh rezim Assad. Serangan tersebut dilaporkan menyebabkan beberapa kerusakan.

Serangan pasukan Israel menewaskan tiga orang dan melukai dua orang pasukan militan pendukung National Defence Forces (NDF), angkatan bersenjata pemerintahan Assad, seperti yang diwartakan AFP dan dikutip oleh Al Jazeera, Minggu, (23/4/2017).

Syrian Observatory for Human Rigths mengonfirmasi serangan tersebut, namun tidak memiliki informasi yang lebih lengkap.

Pasukan Israel mengatakan telah menargetkan sejumlah wilayah Golan yang dikontrol Suriah setelah pasukan NDF menembakkan mortar ke wilayah Golan yang dikontrol Israel Defence Forces (IDF).

"Kami menargetkan wilayah yang menjadi sumber serangan mortar," kata sebuah pernyataan yang dirilis oleh IDF.

Juru bicara militer Israel juga tidak menjelaskan lebih lanjut mengapa pihak NDF melakukan serangan mortar ke wilayah Golan yang dikontrol Israel.

Pemerintah Suriah menyematkan label pemberontak dan teroris kepada kelompok yang didukung oleh militer Israel di Provinsi Quneitra. Saat ini, Israel menduduki, mengendalikan, dan berusaha menganeksasi 120.000 hektar wilayah Golan di Suriah sejak tahun 1967. Sedangkan 51.000 hektar sisanya dibawah kendali rezim Assad.

Selain itu, sejak 1967, kedua negara secara teknis masih berada pada situasi berperang.

Situasi di Golan, Quneitra, menambah daftar sejumlah negara yang terlibat melakukan intervensi pada perang sipil di Suriah. Hingga 2017, sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Rusia, Turki, Iran, dan Israel turut terlibat pada konflik.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya