Liputan6.com, Manila - Presiden Filipina Rodrigo Duterte kembali mengeluarkan pernyataan tajam. Kali ini, Duterte memperingatkan bahwa ia dapat 50 kali lebih brutal daripada teroris Abu Sayyaf, bahkan akan memakannya kalau mereka ditangkap hidup-hidup oleh pasukan.
Presiden Duterte telah berkali-kali mengancam tersangka narkoba dengan pembunuhan. Namun, ia mengejutkan dunia ketika mengatakan dalam pidatonya, Minggu (23/4/2017) pada pembukaan turnamen olahraga nasional bahwa ia bisa melakukan apa pun terhadap teroris yang telah memenggal kepala dan serangan lain yang mengerikan.
Advertisement
Duterte memerintahkan tentara membunuh teroris yang melarikan diri dari serangan gagal di tempat wisata Provinsi Bohol, Filipina tengah, Sabtu, 22 April 2017.
Dalam insiden itu, terjadi baku tembak antara tentara Filipina dan kelompok Abu Sayyaf. Peristiwa itu menewaskan tokoh kunci kelompok ekstremis itu.
Presiden kelahiran 28 Maret 1945 itu menyebut ektrimis tersebut "binatang."
"Saya dapat melakukan 50 kali lipat dari apa yang dapat Anda lakukan.. beri saya cuka dan garam, saya akan makan hati mereka," kata Duterte seperti dikutip dari Associated Press pada Senin (24/4/2017).
Pernyataan itu membuat hadirin yang hadir tertawa, tapi Duterte memotongnya sambil berkata, "Itu benar, apalagi jika Anda telah membuatku marah."
Duterte, mantan mayor Davao telah menciptakan gambarannya sebagai "punisher" alias sang penghukum. Ia menang jadi presiden pada Mei lalu setelah berjanji akan melibas jaringan narkoba, korupsi, dan terorisme di Filipina.
Janjinya, terutama narkoba benar dipenuhi. Namun, ribuan orang tewas konsekuensi dari kebijakannya itu.
Ia juga memperingatkan kepada kawasan selatan Filipina yang selama berdekade-dekade menjadi rumah bagi separatis, akan memberlakukan darurat militer jika terorisme makin gencar melancarkan keinginannya.