Liputan6.com, Milan - Dalam kunjungannya ke Italia di sebuah konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Paolo Gentilono, Donald Trump kembali jadi bahan lelucon.
Di depan awak media, Presiden ke-45 AS itu menyebut penyanyi tenor yang melegendaris Luciano Pavarotti adalah sahabat dekat dan yang paling baik. Klaim itu sebenarnya telah membuat berang keluarga mendiang.
Advertisement
Keluarga almarhum telah meminta Trump agar menghentikan lagu paling terkenal Nessun Dorma saat masa kampanyenya. Namun, Trump tutup telinga. Demikian, seperti dikutip dari The Independent, Senin (24/4/2017)
"Sebagai anggota keluarga dekatnya, kami ingin mengingat bahwa nilai-nilai persaudaraan dan solidaritas yang diungkapkan Luciano Pavarotti sepanjang karir seninya sama sekali tidak sesuai dengan pandangan dunia yang ditawarkan oleh kandidat Donald Trump," kata keluarga tersebut dalam sebuah pernyataan kepada pers.
Pavarotti terakhir menyanyikan lagu itu pada upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin 2006 di Turin, Italia. Itu adalah penampilan terakhir karirnya. Penyanyi tersebut meninggal karena kanker pankreas pada tahun 2007 pada usia 71 tahun.
Ketegangan antara Trump dan Mr Pavarotti dilaporkan dimulai sebelum kematiannya, pada tahun 2002, ketika miliarder New York menyewa legenda penyanyi opera untuk sebuah konser di salah satu kasino Atlantic City-nya. Setelah tampil gemilang, Trump menuntut pengembalian dana karena menurut miliarder nyentrik penampilannya justru jelek.
Terkait pujian Trump atas Pavarotti di depan media dan PM Italia, para netizen pun menjadikan Trump bahan olokan.
Salah satunya adalah akun Greg @mhs58, "Pavarotti baru saja men-Tweet, ia ingin Trump bergabung dengannya secepatnya."
Bahkan komedian Jimmy Kimmel membuat bahan lelucon. Ia bertanya kepada 'hantu' Pavarotti apakah ia teman baik Trump. Jawabannya tentu saja tidak.