Liputan6.com, Jakarta Manchester United (MU) merupakan salah satu klub terbaik di Liga Inggris. Koleksi trofi Setan Merah--julukan MU-- jadi buti kebesaran tim yan bermarkas di Stadion Old Trafford tersebut.
MU juga merupakan gudang pemain-pemain top. Persaingan menuju skuat utama kerap sulit, utamanya bagi pemain muda. Untuk menembus tempat di tim inti, mereka harus memiliki kemampuan spesial dan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan pelatih kepadanya.
Advertisement
Ryan Giggs, David Beckham, Gary Neville, dan Paul Scohles, adalah sejumlah nama yang mampu menjawab tantangan itu. Belakangan mencuat juga nama seperti Danny Welbeck dan Marcus Rashford. Mereka adalah pemain beruntung yang mampu menembus skuat inti di usia muda.
Namun ketatnya persaingan di skuat Setan Merah membuat sejumlah pemain sulit berkembang. Menariknya, sebagian pemain justru memilih setia menunggu meski waktu terus berjalan. Padahal, bukan tidak mungkin bila pindah ke tim lain, karier mereka bisa lebih berkembang.
Sebagian lagi nekat meninggalkan Old Trafford. Mereka menolak tenggelam dalam kemegahan MU. Upaya mereka tidak jarang membuahkan hasil dan kini lebih dikenal di Liga Inggris. Berikut ini adalah lima mantan pemain top yang nyaris tidak terdengar saat masih memperkuat MU.
1. Josh King
Sinar King mulai ditangkap klub-klub Premier League saat dia memperkuat tim usia muda Velerenga. Namun dia akhirnya memilih MU ketimbang klub-klub Premier League lainnya. Pemain asal Norwegia itu bergabung dengan MU saat usianya masih 16 tahun.
King memperkuat MU sejak 2009 hingga 2013. Namun namanya justru tenggelam dan hanya jadi pemanis bangku cadangan. Sepanjang memperkuat Setan Merah, dia hanya tampil 2 kali.
Saat ini, King memperkuat Bournemouth dan menjadi ujung tombak andalan di sana. Musim ini dia telah mencetak 14 gol di Premier League. Torehan ini melebihi koleksi gol para pemain MU selain Zlatan Ibrahimovic yang saat ini sudah mengoleksi 17 gol bersama Setan Merah.
Advertisement
2. Robbie Brady
Seperti halnya King, Robbie Brady bergabung dengan akademi MU pada bulan Januari 2008 lalu. Dia dilirik setelah tampil gemilang bersama klub sebelumnya, St Kevin Boys dari Irlandia.
Saat King mengawali debutnya bersama MU di League Cup, Brady hanya menjadi cadangan mati. Dia sama sekali tidak mainkan hingga akhir laga. Debutnya baru diraih saat menghadapi Newcastle di turnamen yang sama. Ini sekaligus jadi penampilan terakhirnya.
Tak ingin tenggelam dalam kemegahan MU, Brady memilih hengkang dari Old Trafford. Pilihannya tepat, karena dia akhirnya menjadi andalan bagi tim seperti Hull City, Norwich, dan Burnley.
3. Danny Simpson
Simpson juga jebolan akademi Manchester United yang akhirnya mengangkat trofi justru bersama Leicester City. Keputusannya meninggalkan MU terbilang tepat. Bersama klub barunya, The Foxes, Simpson ikut merasakan manisnya gelar Liga Inggris 2015.
Simpson bermain sebagai bek kanan. Dia bergabung dengan skuat MU sejak 2006 hingga 2010. Namun selama 4 tahun, Simpson lebih banyak dipinjamkan ke tim lain, seperti Royal Antwerp, Sunderland, Ipswich Town, Blackburn hingga Newcastle United. Saat dipermanenkan The Mapgies, Simpson langsung menjadi andalan. Begitu juga saat memperkuat Queen Park Rangers.
Puncaknya saat dia memutuskan bergabung dengan Leicester. Pilihan ini terbilang tepat, karena 2015 lalu, Simpson ikut merasakan gelar juara Premier League yang berhasil direbut The Foxes.
Advertisement