Liputan6.com, Jakarta - Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) akan menyampaikan empat tuntutan saat puncak peringatan Hari Buruh pada 1 Mei 2017 mendatang. Namun, KSPSI menegaskan tidak akan melakukan sweeping terhadap buruh yang tidak mau ikut demonstrasi.
Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea mengatakan, tuntutan pertama saat demo buruh nanti adalah pemerintah memperbaiki sistem upah untuk buruh agar mencapai upah layak. Kedua, buruh juga meminta pemerintah melawan dan menindak setiap upaya pemberangusan serikat pekerja.
Advertisement
Tuntutan ketiga adalah meminta perbaikan jaminan sosial dan keempat meminta pemerintah segera menyelesaikan masalah buruh PT Freeport Indonesia yang terkena dampak PHK.
"Aksi di Jakarta akan berpusat di sekitar Patung Kuda, lalu long march ke depan Istana Negara, diikuti ratusan ribu buruh. Sedangkan di seluruh Indonesia, kira-kira ada 600 ribu buruh bergerak pada hari itu," ucap Andi melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (25/4/2017).
Kendati begitu, Andi mengimbau kepada rekan-rekannya untuk tetap tertib dalam aksi mereka nanti dan agar buruh tidak terpecah belah. Ia juga menjamin bahwa serikat pekerja yang memiliki ratusan juta anggota yang tersebar di seluruh Indonesia bisa ikut menjaga persatuan dan kesatuan negara.
"Rayakan Hari Buruh dengan tetap menjaga ketertiban. Jangan ada sweeping," ucap Andi.
"Buruh ikut menjaga keberagaman yang menjadi warna kehidupan masyarakat Indonesia. Buruh adalah elemen penting di negeri ini. Kalau kita terus bersatu, tidak hanya baik bagi buruh, tetapi juga bagi masyarakat secara luas," imbuhnya.
Tak hanya jaminan ketertiban, KSPSI juga akan menggelar kegiatan sosial dalam menyambut Hari Buruh. Di antaranya donor darah, fogging nyamuk demam berdarah, dan lomba olahraga di berbagai daerah. Seperti kemarin di mana KSPSI menggelar lomba gerak jalan diikuti ribuan karyawan perusahaan di Jawa Barat.