Patung Yesus di Papua Bakal Berlapis Emas

Pembangunan patung Yesus yang digadang-gadang menjadi yang tertinggi di dunia itu menjadi salah satu program 100 hari Gubernur Papua.

oleh Katharina Janur diperbarui 25 Apr 2017, 09:33 WIB
Pada puncak perayaan Semana Santa, patung Yesus diarak ke Laut (Foto: Christina Nila)

Liputan6.com, Jayapura - Patung Yesus yang akan dibangun Dinas Pekerjaan Umum Papua memiliki tinggi 50-67 meter dan memiliki landasan diameter 100 meter. Patung yang akan diletakkan di atas Bukit Swajah di Kayu Batu, Kota Jayapura, direncanakan bakal menjadi objek wisata rohani bagi wisatawan.

Nantinya, di sekitar Patung Yesus akan dibangun fasilitas pendukung seperti museum dan pelabuhan laut. Museum itu akan menceritakan perjalanan injil masuk ke Tanah Papua, perjalanan injil masuk ke Tanah Tabi Kota Jayapura dan menceritakan tentang denominasi gereja yang ada di Tanah Papua.  

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Papua Djuli Mambaya menuturkan Patung Yesus akan menggunakan bahan paten dari perungu atau tembaga. Pada bagian tertentu juga akan dilapisi emas.

"Tanah Papua kaya akan emas, sehingga harus memunculkan simbol Papua pada patung tersebut," katanya, Senin, 24 April 2017.

Tak hanya itu, di dalam Patung Yesus akan dibangun sebuah lift, seperti Monas yang berfungsi mengangkut wisatawan menuju mata patung Yesus agar wisatawan bisa menyaksikan panorama Kota Jayapura.

Untuk mengukur kecepatan angin dan kondisi alam lainnya, pematung asal Yogyakarta dan Jakarta telah melakukan survei udara. Survei udara untuk mengetahui titik koordinat dan posisi Pulau Kayu Batu, terutama posisi dan letak Patung Yesus akan dibangun.

"Kami juga menghitung kekuatan gempa dan titik koordinat rencana pembangunan Patung Yesus," ujar Djuli.

Dinas Pekerjaan Umum Papua mengusulkan anggaran untuk pengerjaan patung ini senilai Rp 300-500 miliar dari APBD Papua. "Patung akan dibangun di atas lahan 6 hektare dan jalan menuju ke lokasi patung menghabiskan dana Rp 15 miliar," ucap Djuli.

Patung Yesus merupakan program 100 hari Gubernur Papua, Lukas Enembe dan Wakilnya, Klemen Tinal dalam memimpin Papua. Namun, hingga tahun keempat kepemimpinanya pada 9 April 2017, Patung Yesus tak kunjung dibangun. Padahal, dana pembangunan patung itu telah dianggarkan setiap tahunnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya