Detik-Detik Penemuan Korban Hilang ke-5 Longsor Ponorogo

Korban kelima yang ditemukan itu menjadi penemuan pertama jasad korban longsor Ponorogo usai operasi pencarian dihentikan sekitar 2 minggu.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 25 Apr 2017, 08:04 WIB
Korban kelima yang ditemukan itu menjadi penemuan pertama jasad korban longsor Ponorogo usai operasi pencarian dihentikan sekitar 2 minggu. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Ponorogo - Sesosok jasad ditemukan tertimbun material longsor di sektor D di Dukuh Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo sekitar pukul 14.30 WIB pada Senin siang, 24 April 2017. Jasad itu merupakan korban hilang longsor Ponorogo pertama yang ditemukan setelah operasi pencarian dihentikan sekitar dua minggu lalu.

Jasad yang diduga laki-laki itu ditemukan anggota BPBD Ponorogo yang tengah menormalkan arus sungai di sekitar area longsor. Penemu jasad, Sukadi dan Budi yang merupakan anggota BPBD Ponorogo menuturkan saat normalisasi sungai menggunakan semprotan air, melihat kaki di dalam tumpukan tanah dan tumpukan kayu dan bambu.

Saat ditelusuri, mereka memastikan kaki itu milik jasad manusia. Karenaa situasi mendung dan hujan rintik-rintik, mereka lalu membentuk tim kecil yang bertugas mengamati dan melihat situasi tanah di sektor A yang menjadi pusat longsor Ponorogo.

"Setelah dianggap aman baru dilaksanakan evakuasi terhadap mayat dengan ciri-ciri laki-laki, tinggi badan 168 cm, wajah sudah tidak bisa dikenali dan mengenakan celana dalam biru," tutur Kapolres Ponorogo AKBP Suryo Sudarmadi kepada Liputan6.com.

Suryo mengatakan pihaknya langsung menurunkan anggota Polsek Pulung untuk ikut dalam olah TKP dan evakuasi. Berdasarkan identifikasi awal, kondisi rambut jasad itu sudah mengelupas dan badannya melepuh. Saat ini, jasad tersebut berada di RSUD Ponorogo.

"Kami kirim ke RSUD Ponorogo untuk disimpan sembari menunggu datangnya tim DVI besok," ucapnya.

Beruntung saat proses evakuasi, kondisi di area bencana longsor masih aman dan terkendali. "Kami berharap setelah identifikasi langsung diketahui siapa mayat tersebut dan langsung diserahkan kepada pihak keluarga," kata Suryo.

Sebelumnya, tim gabungan menghentikan operasi pencarian dan evakuasi 24 korban hilang karena longsor susulan yang terjadi di Desa Banaran. Dalam longsor susulan itu, sejumlah alat berat dan kendaraan milik tim gabungan terseret dan tertimbun longsor.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya