Liputan6.com, Jakarta Perdana Menteri Inggris, Theresa May, kerap menyediakan waktu untuk berlibur supaya dapat berjalan kaki di bawah sinar matahari pagi demi menjaga tubuh dan otaknya tetap bekerja optimal.
Ia menyebut jalan kaki sebagai obat ajaib. Jalan kaki tidak hanya baik untuk kesehatan jantung, menurunkan berat badan, menjaga kepadatan tulang, dan menurunkan kadar kolesterol. Berjalan kaki juga baik untuk otak dan menjaga suasana hati.
Baca Juga
Advertisement
Theresa May merasakan betul manfaat dari kebiasaan baiknya itu. Setiap kali usai berjalan kaki, ia merasa dapat berpikir jernih dan dapat menyelesaikan semua pekerjaannya tepat waktu.
Seperti dikutip dari situs Daily Mail, Selasa (25/4/2017), manfaat yang dirasakan oleh Theresa sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Stanford University pada 2014.
Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa berjalan kaki membuat orang lebih kreatif, mampu menghasilkan sebuah gagasan, dan tahu cara mengeksekusinya.
Disebutkan, berjalan kaki di atas treadmill atau mengelilingi tempat tinggal sama baiknya. Tidak harus juga berjalan dengan intensitas tinggi atau intesitas sedang, bahkan rendah saja mendatangkan manfaat besar bagi pelakunya.
Terkait kepercayaan yang dirasakan Theresa May, seorang pakar kesehatan dari Standford University, Michelangelo, mengatakan apa pun jenis latihan yang membuat jantung terpompa dan kelenjar keringat bekerja dapat meningkatkan ukuran hippocampus (area di otak yang terlibat langsung dalam memori verbal dan pembelajaran).
Inilah segelintir bukti bahwa jalan kaki dapat mengurangi penurunan kognitif yang terkait dengan usia seiring ukuran otak yang terus menyusut.