Liputan6.com, Makassar - Pelarian Subianto alias Anto dari rumah tahanan (rutan) Klas II B Kabupaten Soppeng, Sulawesi berakhir di kamar mayat. Ini akhir cerita pelariannya selama dua pekan.
Tepat 14 hari pelariannya, ia berhasil ditemukan keberadaannya oleh tim khusus Polres Soppeng di kediamannya di Desa Cendana, Kecamatan Burau, Kabupaten Luwu Timur (Lutim), Selasa (25/4/2017) sekitar pukul 05.15 Wita. Saat itu dia sedang tertidur.
Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani mengatakan, penangkapan terhadap tahanan kabur ini dipimpin langsung oleh Aiptu Asdar. Awalnya tim mendapatkan informasi dari masyarakat terkait keberadaannya sehingga dilakukan penggerebekan di rumahnya tepat subuh.
Baca Juga
Advertisement
"Anto berstatus buron setelah melarikan diri dari Rutan Klas IIB Kabupaten Soppeng sejak Senin 10 April 2017," ucap Dicky.
Saat dikepung, Anto mencoba melakukan perlawanan dengan mengambil senjata api rakitan dari bawah bantalnya. Dia kemudian mengarahkan pistol rakitannya itu ke salah seorang anggota tim.
"Melihat ancaman itu, Aiptu Asdar langsung mengarahkan tembakan ke arah Anto dan peluru pun mengenai dadanya," jelas Dicky.
Tim kemudian langsung mengamankan Anto dan melarikannya ke Rumah Sakit (RS) yang berada dalam Kota Soppeng. Namun Anto tewas dalam perjalanan karena kehabisan darah.
"Dia (Anto) tewas kehabisan darah dalam perjalanan. Akses jalan keluar dari TKP juga terbilang berat, selain medan berlumpur juga cukup jauh dari pemukiman warga," ucap Dicky.
Dari tangan tahanan kabur ini polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya sepucuk senpi rakitan beserta 4 butir amunisi jenis kaliber 38 dan sebilah badik ukuran panjang 30 centimeter.