Penalti untuk Rossi Bisa Jadi Preseden Buruk di Gelaran MotoGP

Rossi dikenakan penalti 0,3 detik karena insiden senggolan dengan Zarco di MotoGP Austin.

oleh Liputan6 diperbarui 25 Apr 2017, 14:41 WIB
Valentino Rossi (AFP/Juan Mabromata)

Liputan6.com, Austin - Keputusan Race Direction menjatuhkan penalti 0,3 detik kepada Valentino Rossi dianggap bisa menimbulkan preseden buruk buat pergelaran MotoGP. Itu sebagaimana disampaikan Carlo Pernat.

Pengamat MotoGP itu berkata seharusnya Dorna Sports dan beberapa pihak terkait bisa mempelajari setiap insiden sebelum menjatuhkan sanksi kepada pembalap. Karena jika masalah ini terus terjadi kemungkinan balapan akan membosankan buat penggemar.

Apa yang disampaikan Pernat terkait insiden senggolan yang dialami Rossi dan Johann Zarco di Circuit of the Americas (COTA) akhir pekan kemarin. Akibat kontak tersebut The Doctor terpaksa memotong jalur di tikungan keempat lap ketujuh.

"Sejujurnya, saya tidak tahu. Keputusan ini pasti bisa menciptakan preseden. Saya harap MotoGP tidak mengikuti peraturan F1, dimana risikonya akan menjadi membosankan bagi para penggemar," jelas Pernat seperti dikutip GPOne, Selasa (24/4/2017).

Tapi bagaimanapun Pernat dibuat takjub dengan penampilan Rossi di tiga seri pembuka musim ini. Menurutnya, dia adalah pembalap yang aneh.

Pernat menyebut Rossi sadar, tidak akan bisa secepat kedua rivalnya yakni Marc Marquez dan Maverick Vinales. Namun, dia pintar dan cerdas untuk menutupi celah tersebut.


Catatan Bagus Rossi

"Vale adalah orang aneh. Dia tidak akan secepat dua rival, sebagian karena usianya, tapi dia pintar dan cerdas. Sekarang giliranya, karena dia harus mulai menang dan dia tidak bisa selalu puas di tempat kedua dan ketiga," ujar Pernat. "Di Eropa dia memiliki catatan yang bagus."

Pernat menambahkan, "Ingat bahwa di dalam basah dia lebih kompetitif dari Maverick, sementara Marc terkadang sering mengalami masalah, terutama saat sesi latihan bebas. Saya tidak mengerti dia saat mengatakan Honda tidak cepat, karena yang lain tidak begitu berbeda."

(David Permana)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya