Liputan6.com, Jakarta - Ketertarikan (attraction), seperti halnya cinta romantis, bekerja dalam cara-cara misterius.
Kita sering menyangka mengetahui mengapa ada orang tertentu yang menyedot pandangan kita, padahal ada beberapa kekuatan tak terlihat yang bekerja untuk menentukan anggota lawan jenis yang menarik dan yang tidak menarik bagi kita.
Tentu saja ada beberapa faktor mempengaruhi dengan siapa kita ingin bersama, termasuk ciri-ciri kepribadian, minat dan nilai-nilai, serta tampilan fisik.
Baca Juga
Advertisement
Tapi, ketika bicara soal ketertarikan fisik yang segera dan hebat, kita seringkali tidak bisa mengetahui alasan mengapa kita tersedot kepada seseorang.
Penelitian ilmiah memang telah mengungkap lebih banyak tentang faktor-faktor yang ikut andil pada pemilihan pasangan seksual kita, tapi pengetahuan biologi tentang ketertarikan memang kompleks dan belum sepenuhnya dimengerti.
Apalagi, seperti dikutip dari Huffington Post pada Selasa (25/4/2017), ketertarikan tidak bisa ditiru dalam laboratorium. Jadi, apa yang sebenarnya terjadi ketika penampakan seorang wanita atau pria menyetrum kita? Biologi manusia dan psikologi evolusioner memiliki sejumlah jawaban.
Berikut ini adalah beberapa faktor samar namun kuat yang membantu menentukan kepada siapa kita tertarik:
1. Jatuh Cinta pada Bau Pertama
"Bau" adalah cara yang kurang tepat untuk menjelaskan pengindraan feromon (pheromone) seseorang. Feromon adalah zat kimia pembawa bau dalam keringat dan cairan tubuh lainnya.
Feromon diketahui terlibata dalam ketertarikan seksual pada hewan dan penelitian menengarai bahwa feromon juga memainkan peran pada manusia.
Suatu feromon yang dikenal sebagai "releaser" mengandung androstenone, androstadienone dan androstenol. Feromon ini mungkin terlibat dalam ketertarikan seksual, demikian menurut video "Reactions: Everyday Chemistry."
Menurut Bettina Pause, ahli psikologi yang meneliti tentang feromon, "Kita baru saja mulai mengerti adanya komunikasi di bawah kesadaran kita. Dugaan saya, ada banyak komunikasi yang dipengaruhi oleh sinyal-sinyal kimia."
Dalam suatu penelitian, kaum wanita peserta penelitian ditugaskan menciumi pakaian dalam berkeringat milik kaum pria. Para peneliti mengungkapkan bahwa kaum wanita itu mampu membaui betapa simetrisnya pria itu sehingga, berdasarkan informasi tersebut, bisa menilai ketertarikan pria.
Sebagai catatan, bagi pria dan wanita, simetri diketahui sebagai faktor penting dalam ketertarikan.
Advertisement
2. Pria Deteksi Wanita Subur
Kaum pria ternyata dapat merasakan kesuburan seorang wanita, mungkin juga karena feromon wanita itu. Pada masa sangat subur dalam siklus menstruasi, seorang wanita mengeluarkan bau berbeda yang mungkin membuatnya semakin menarik bagi pasangan potensial.
Para peneliti dari University of Texas di Austin menelaah gejala itu melalui pertanyaan kepada sekelompok wanita untuk mengenakan T-shirt waktu tidur saat mereka sedang subur maupun tidak subur selama siklus.
Kemudian, kaum pria diminta mencium T-shirt dan menilai baju yang paling menyenangkan. Secara meyakinkan, mereka menilai bahwa kaos yang dipakai oleh kaum wanita yang sedang subur lebih "menyenangkan" dan "seksi."
Wajah wanita juga tampak lebih menarik kaum pria ketika wanita itu sedang dalam masa subur selama siklusnya. Penelitian di Inggris pada 2004 menanyakan kelompok 125 pria untuk melihat 2 gambar wanita yang sama, satu ketika wanita itu sedang subur dan satu lagi ketika sedang tidak subur.
Hampir 60 persen kaum pria menilai foto wanita ketika sedang dalam puncak kesuburannya (14 hari sesudah menstruasi terakhirnya) paling menarik.
Suara wanita juga memiliki peran penting dalam penilaian seorang pria tentang daya tarik seorang wanita. Suatu penelitian teranyar mengungkapkan bahwa suara wanita paling menggoda saat paling subur dalam siklus menstruasinya. Mendengarkan suara wanita saat puncak kesuburannya itu benar-benar dapat membuat seorang pria bergetar.
3. Kecepatan kaum wanita menilai penanda maskulinitas
Banyak penelitian psikologi evolusioner mengungkapkan bahwa, secara umum, kaum wanita cenderung menyukai kaum pria yang tampak lebih maskulin, mungkin karena ciri maskulin semisal bahu lebar dan rahang gagah menjadi indikator kejantanan dan kesehatan. Tapi, sekarang ini, itu tidak selalu benar.
Kaum wanita mungkin berkembang untuk mencari kejantanan, tapi tidak berarti bahwa preferensi mereka dalam konteks modern selalu pada kaum pria yang kelelakian.
Tidak semua kaum wanita cenderung kepada kaum pria maskulin. Suatu penelitian mengungkapkan pentingnya konteks, misalnya kaum wanita yang tinggal dalam lingkungan yang lebih miskin lebih berpreferensi kepada kaum pria maskulin.
Sementara itu, kaum wanita di daerah yang lebih maju lebih berpreferensi kepada kaum pria yang tampak feminin, demikian menurut penelitian dari Face Research Laboratory.
Menurut tulisan di Wall Street Journal, "Dari sudut pandang evolusioner, kemaskulinan pada dasarnya adalah cara pria mengiklankan gen-gen yang baik, dominasi, dan kemungkinan menjadi ayah bagi anak-anak yang lebih sehat."
"Ketika penyakit menjadi ancaman nyata, seperti di masa lalu bahkan masih hingga sekarang, maka kesehatan yang diwariskan menjadi hal tak ternilai sekali."
Preferensi ini mungkin berlku ketika seorang wanita sedang berada pada titik paling subur dalam siklusnya. Suatu penelitian mengungkapkan bahwa kaum wanita yang pasangannya memiliki lebih sedikit ciri maskulin melaporkan ketertarikan kepada kaum pria yang tampak lebih maskulin saat mereka sedang dalam masa subur.
Namun demikian, kaum wanita yang pasangannya memiliki lebih banyak ciri maskulinitas tidak melaporkan perubahan pandangan demikian. Tapi, temuan tersebut berlaku pada kaum wanita yang hanya memiliki hubungan jangka pendek, bukan yang serius atau komit.
Advertisement
4. Pil pengubah preferensi wanita terhadap pria
Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa kontrasepsi hormonal dapat memberi sedikit dampak pada preferensi kaum wanita pada pasangan seksual mereka.
Bau seorang pria memberikan sejumlah informasi kepada wanita tentang gen-gen major histocompatibility complex (MHC) dalam dirinya. MHC itu sendiri memainkan peran penting dalam fungsi sistem kekebalan.
Dugaannya, kaum wanita lebih memilih kaum pria dengan gen-gen MHC yang berbeda daripada dirinya karena anak-anak dengan profil MHC beragam berkemungkinan lebih besar untuk memiliki sistem kekebalan yang sehat. Pandangan itu dapat diterima dari sisi pandang evolusioner.
Namun demikian, penelitian mengungkapkan bahwa kaum wanita yang sedang menggunakan pil KB malah menunjukan preferensi kepada kaum pria dengan profil MHC yang serupa dengan dirinya sendiri.
Para peneliti belum mengerti sekali mengapa hal itu terjadi, tapi suatu hipotesisnya adalah bahwa perubahan hormonal yang terlibat dalam kehamilan (seperti yang ditiru oleh pil KB) mungkin menarik kaum wanita kepada "kerabat yang mengasuh."
Bahkan, dalam hubungan serius jangka panjang, perubahan dalam kontrasepsi hormonal yang dipakai kaum wanita dapat berdampak kepada kepuasan seksual wanita itu dengan lelaki pasangannya.
Melalui suatu pernyataan, Dr. Craig Roberts, pimpinan penelitian, mengatakan, "Kaum wanita yang bertemu dengan pasangan ketika sedang minum pil dan masih menenggaknya, demikian juga dengan mereka yang tidak pernah minum pil sama sekali, melaporkan kepuasan seksual yang lebih besar daripada yang baru mulai atau telah berhenti menggunakan pil selama hubungan."
5. Pentingnya Kepribadian
Bukan melulu tampilan dan susunan zat kimia yang membuat seseorang "hot" atau tidak. Karakteristik kepribadian seseorang juga berperan.
Misalnya, keramahan dapat membuat seseorang lebih menarik selain membuatnya disukai. Penelitian 2014 mengungkapkan bahwa ciri-ciri kepribadian positif memang benar-benar menambah ketertarikan pada wajah.
Para peneliti menanyai 120 peserta untuk menilai 60 foto wajah wanita dalam ekspresi alamiah. Dua minggu kemudian, mereka diminta untuk meilai foto yang sama, tapi sekarang setengah foto itu disertai dengan penjelasan kepribadian positif semisal ramah dan jujur. Setengah lagi dibubuhi penjelasan semisal judes dan tidak jujur. Kelompok kendali melihat foto-foto tanpa penjelasan.
Foto-foto yang dibubuhi kepribadian positif menerima penilaian tertinggi untuk ketertarikan wajah. Sebaliknya, kelompok foto dengan penjelasan negative menerima penilaian kurang menarik dibandingkan dua kelompok peserta lain dalam penelitian.
"Kami mendapati bahwa 'yang baik itu cantik' dan kepribadian yang mencerminkan ciri yang diinginkan sebagai sebagai ketertariakn pada wajah," demikian menurut laporan para peneliti.
"Kita bisa menengarai bahwa ciri-ciri kepribadian ikut andil dalam penilaian ketertarikan wajah dan bahwa ciri-ciri kepribadian yang diinginkan dalam seseorang tercermin dalam preferensi wajahnya."
Advertisement
6. Pilihan pribadi
Benar, ada sesuatu yang ilmiah tentang pasangan romantis ataupun seksual yang kita pilih. Tapi, pada akhirnya, ketertarikan benar-benar unik untuk setiap individu dengan preferensinya.
Ahli antropologi bernama Helen Fisher yang secara mendalam telah meneliti cinta dan perkencanan mejelaskan bahwa masing-masing kita memiliki "peta cinita" yang menentukan kepada siapa kita condong.
Melalui Psychology Today, Fisher menuliskan, "Peta-peta cinta itu beragam dari satu individu ke individu lainnya. Beberapa orang tertarik dengan pakaian binsin atau seragam dokter, atau payudara yang besar, kaki yang kecil, atau tertawa yang renyah. Tapi, yang sedang-sedang sajalah yang masih unggul."
Fisher mengacu kepada penelitian ketika para peserta memilih wajah 32 wanita dan menggunakan program komputer agar wajah itu tampak seperti rata-rata kaum wanita. Kemudian, mereka menunjukkan foto-foto tadi bersama dengan 94 foto wajah sungguhan kaum wanita kepada sekelompok mahasiswa.
Hanya empat foto wajah wanita sungguhan yang dinilai lebih menarik daripada wajah "yang dibuat seperti wajah rata-rata."
Menurut pendapat Fisher, walaupun individu dan budaya memiliki standar masing-masing tentang apa yang dianggap menarik, ada beberapa kualitas cukup umum yang kita selalu cari, termasuk tampakan yang jernih, wajah simetris, panggul lebar (bagi wanita) dan tampilan umum kesehatan dan kebersihan.