Liputan6.com, Jakarta - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan masih menjalani perawatan di Singapura usai diserang orang tidak dikenal dengan menyiramkan air keras di wajahnya. Polisi masih menunggu kondisi stabil Novel agar dapat menggali keterangan lebih akurat dalam pengungkapan kasus tersebut.
"Dengan harapan bahwa informasi dari korban tentunya itu informasi yang sangat signifikan dan perlu dilakukan pendalaman," tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (25/4/2017).
Advertisement
"Jadi nanti kita bisa mengetahui bagaimana kehidupan sehari-harinya. Saat ini kita belum dapat informasi dari korban," lanjut dia.
Argo menyampaikan, pihaknya sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kembali dan telah menggali keterangan dari 19 saksi yang diperiksa terkait kasus Novel Baswedan.
Mereka mencakup saksi yang melihat dan mendengar kejadian itu. Baik pedagang, pihak keamanan, atau pun tetangga sekitar.
"Kita melakukan analisa dari keterangan saksi itu, nanti kita kaitkan dengan alat bukti dan keterangan-keterangan yang lain," jelas Argo.
Dia pun berharap dapat menemukan saksi lainnya. Dengan begitu, semakin besar kemungkinan penyidik mengetahui sejumlah tanda dan bukti seperti motor jenis apa yang digunakan pelaku berikut nomor polisinya.
"Itu kan jam 05.00 WIB subuh. Masih pagi juga. Kita berharap ada masyarakat yang melihat (Novel Baswedan disiram Air Keras)," Argo menandaskan.