Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengatakan, penuntasan kasus penyerangan air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan sebaiknya dipercayakan kepada kinerja kepolisian.
"Kita percayakan dengan kepolisian. Saya yakin kepolisian itu serius. Bagaimanapun, Novel juga bekas polisi dan pasti ada kepentingan kepolisian juga untuk membela bekas perwiranya. Saya yakin polisi serius," kata JK di kantornya, Jakarta, Selasa 25 April 2017.
Advertisement
Menurut JK, kinerja kepolisian dalam dua pekan ini sudah bekerja dengan baik menangani kasus penganiayaan ini.
"Bahwa soal dua minggu sebenarnya ada perkembangan, walau pun perkembangan itu dikoreksi. Saya yakin profesional polisi masih sanggup untuk meyelesaikan itu," kata dia.
Lagi pula, kata JK, kinerja kepolisian juga sudah ada yang memantaunya, Kompolnas. Karena itu, warga bersabar menunggu pengungkapan kasus Novel Baswedan, yang dinilai ada otak pelaku di balik dua pria misterius.
"Kan ada juga Kompolnas. Itu lembaga yang dipilih DPR, biar Kompolnas yang memantau. Kompolnas itu sama saja dengan independen. Karena diplih oleh DPR dan dari masyrarakat, dan sudah ada mekanismenya," dia menegaskan.
Kasus penyerangan air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, hingga kini belum menemukan titik terang. Polisi belum juga menangkap pelakunya. Para penggiat anti-korupsi meminta dibuat Tim Pencari Fakta (TPF).
Novel Baswedan diserang air keras usai jamaah salat subuh di masjid dekat rumahnya Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 11 April lalu. Diduga pelaku yang berjumlah dua orang menggunakan sepeda motor matic sudah mengintai sebelumnya.
Akibat air keras tersebut, wajah dan kedua mata Novel Baswedan terluka. Kini penyidik senior KPK itu tengah menjalani perawatan intensif di Singapura. Kedua penglihatan mata Novel belum pulih, mata sebelah kanan hanya mampu melihat huruf besar. Sedangkan mata kiri sudah mulai melihat huruf kecil dan besar.