Liputan6.com, Jakarta Celana dalam punya dampak besar untuk kesehatan organ intim perempuan. Mengenakan celana dalam yang ketat sampai dengan memakai celana dalam saat tidur merupakan salah dua kesalahan yang cukup sering dilakukan oleh banyak orang.
Baca Juga
Advertisement
Masih banyak, lho, kesalahan dalam hal mengenakan atau memilih celana dalam yang tidak kita sadari. Berikut daftarnya seperti dikutip dari situs Huffington Post, Rabu (26/4/2017)
1. Memilih bahan sutra dan sintetik
Hindari membeli celana dalam berbahan sutra dan sintetik. Anda harus pastikan bagian selangkangan mendapatkan bahayan nyaman seperti katun.
"Banyak celana dalam yang memberikan ruang untuk kulit dan vagina kita bernapas. Namun, bahan sutra dan sintetik justru sebaliknya," kata Pakar Kesehatan Wanita, Dr Donnica Moore MD.
Menurutnya, celana dalam berbahan sutra dan sintetik menahan kelembaban pada kulit sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi yang disebabkan bakteri.
2. Tidak mengenakan celana dalam selama melakukan aktivitas sehari-hari
Melepas celana dalam hanya dianjurkan pada malam hari dan saat tidur. Namun, tidak dianjurkan saat Anda sedang beraktivitas di siang hari.
"Pada saat Anda tidak mengenakan celana dalam, kemudian Anda menggunakan celana hal ini dapat menggosok area vulva secara terus menerus," ujar Ahli ginekologi NYU Langone Medical center, Dr Raquel B. Dardik.
Dampaknya, area sekitar bagian vagina menjadi panas dan berkeringat sehingga dapat menimbulkan iritasi pada kulit.
3. Jarang ganti celana dalam
Baik pria maupun wanita cenderung berkeringat di sekitar area organ intim. Sehingga penting untuk mengganti celana dalam minimal dua kali dalam sehari.
"Lingkungan area bagian intim yang hangat dan lembab menjadi tempat yang tepat untuk berkembangnya jamur," ujar Moore.
Gunakan bahan celana dalam yang cepat menyerap cairan. Hindari pemakaian celana bahan katun dalam kondisi berkeringat, karena jika basah celana jenis tersebut akan tetap basah.
Anda juga bisa gunakan panty liner jika merasa sulit untuk terus mengganti celana.
4. Menggunakan deterjen non-hypoallergenic
Produk yang menggunakan hypoallergenic berarti aman terhadap kulit sensitif dan menghindari alergi. Dr. Moore menjelaskan, meski kita merasa kulit tidak sensitif tapi kulit di sekitar vagina dapat berkata lain.
"Penyebab sering terjadinya rasa gatal pada vagina bisa dikarenakan deterjen pencuci baju," katanya.
Menurutnya faktor gatal pada vagina juga bisa disebabkan adanya konsentrasi jumlah parfum. Gunakan produk pembersih yang menggunakan hypoallergenic terutama untuk membersihkan celana dalam.
Reporter: Aida Tifany