Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka memperingati hari Kartini dan meningkatkan kesadaran perempuan Indonesia untuk melakukan deteksi dini kanker serviks dan payudara, Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE-KK) mensosialisasi deteksi dini kanker pada perempuan secara serempak di 10 provinsi di Indonesia.
"Ibu-ibu sekalian, kesehatan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan dan dijaga. Saat ini, kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang menyebabkan kematian tingkat teratas pada wanita dibandingkan jenis kanker lainnya," ujar Ibu Negara Iriana Joko Widodo selaku pembina OASE-KK dalam sambutannya yang dibacakan oleh Ibu Menteri Ketenagakerjaan, Marifah Hanif Dhakiri di Kabupaten Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (25/4).
Advertisement
Ia memaparkan, data rumah sakit sentral Indonesia menunjukkan terdapat 15.000 pasien baru kanker leher rahim setiap tahunnya, dan 8.000 diantaranya meninggal. Secara statistik, hampir setiap 1 jam terdapat 1 perempuan yang meninggal akibat kanker leher rahim.
"Perbandingannya, di dunia setiap 2 menit meninggal akibat kanker serviks," katanya.
Menurut Iriana, sebagian besar kanker serviks atau kanker leher rahim disebabkan oleh penularan Human Papilloma Virus tipe 16 dan 18. Berdasarkan hal tersebut berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan prevalensi kanker serviks, salah satunya dengan meningkatkan cakupan pemeriksaan deteksi dini terhadap kanker serviks ini, terutama pada sasaran wanita menikah berusia 30 sampai dengan 50 tahun.
"Deteksi dini kanker serviks dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan berkala secara medis," papar Ibu Negara.
Iriana mengungkapkan, OASE-KK telah mencanangkan gerakan deteksi dini kanker leher rahim sejak 2 tahun lalu di Ponorogo dan Makassar. Hari ini, OASE-KK menggelar pemeriksaan IVA (Inpeksi Visual dengan Asam Asetat) secara massal di Kalimantan Selatan dan 9 Provinsi lainnya.
Iriana berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran, dan kemauan para wanita Indonesia untuk melakukan deteksi dini terhadap kanker leher rahim. Data capaian deteksi dini kanker leher rahim dari Kementerian Kesehatan menunjukan peningkatan cakupan wanita yang diperiksa di berbagai provinsi.
"Namun jika kita perhatikan masih banyak provinsi yang cakupannya di bawah rata-rata nasional," ungkap Iriana.
Hal tersebut disebabkan adanya ketimpangan cakupan deteksi dini kanker antara satu provinsi dan provinsi. Oleh karena itu, kedepan OASE-KK akan memperluas cakupan deteksi dini kanker rahim di Indonesia.
Deteksi dini mampu menghindarkan penderita dari resiko kematian. Selain itu, deteksi dini membantu perempuan Indonesia mengambil langkah pencegahan ataupun pengobatan apabila diketahui ada gejala kanker leher rahim.
"Mari kita periksakan diri deteksi dini kanker leher rahim, untuk mewujudkan kartini-kartini Indonesia yang sehat dan kuat," pungkas Iriana.
Powered By:
Kementerian Ketenagakerjaan