Salah Satu Cara Membangun Optimisme Berbangsa dan Bernegara

Mengenang jasa dan perjuangan para pendahulu adalah salah satu cara untuk meningkatkan optimisme membangun bangsa dan negara.

oleh Liputan6 diperbarui 26 Apr 2017, 11:01 WIB
Mengenang jasa dan perjuangan para pendahulu adalah salah satu cara untuk meningkatkan optimisme membangun bangsa dan negara.

Liputan6.com, Jakarta Mengenang jasa dan perjuangan para pendahulu adalah salah satu cara untuk meningkatkan optimisme membangun bangsa dan negara. Para pendahulu telah menyisipkan banyak hal bagi generasi saat ini dan masa depan. Baik dari segi kepemimpinan maupun dari segi karya dan capain-capaiannya.

Hal ini dijelaskan Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) M. Hanif Dhakiri saat mewakili Presiden RI Joko Widodo memberikan sambutan dalam acara Mengenang 1 Tahun Wafatnya Jacob Nuwa Wea di Auditorium Wisma Subiyanto Plaza PP Jakarta Timur pada hari Sabtu (8/4/2017). Menurutnya, Jacob Nuwa Wea yang pernah menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI tahun 2001-2004 memilliki jasa besar dalam pembangunan ketenagakerjaan di awal era reformasi Indonesia.

“sehingga, kita secara keseluruhan patut untuk meneladani dan melanjutkan perjuangan-perjuangan yang sudah dilakukan Pak Jacob,” jelas Menteri Hanif pada kesempatan tersebut.

Salah satu capaian mendiang Jacob semasa menjadi Menakertrans adalah diundangkannya Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Dimana, undang-undang tersebut adalah landasan hukum dalam pembangunan ketenagakerjaan Indonesia hingga saat ini.

“Oleh karenanya, dalam kesempatan ini saya ingin mengajak kita semua untuk bisa terus bersikap optimis untuk memelihara harapan kita sebagai bangsa,” lanjut Menaker.

Dengan adanya capaian dan perjuangan pemimpin sebelumnya, Menaker menilai hal tersebut dapat menjadi referensi bagi generasi penerus. Semangat perjuangan para pendahulu adalah salah satu cara bagi generasi-generasi yang akan datang untuk membangun optimism. Sehingga, pembangunan bangsa dan negara, khususnya dalam bidang ketenagakerjaan memiliki arah yang jelas karena didasarkan pada pemahaman akar sejarah yang kuat.

“Oleh karena itu, saya mengajak kita untuk meneladani semangat beliau, kerja keras beliau, cara beliau mendidik keluarga, cara beliau mendidik anak buahnya di kementerian, dan sebagainya,” ujar Menteri Hanif.

Powered By:

Kementerian Ketenagakerjaan

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya