Liputan6.com, Minahasa - Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara merupakan salah satu daerah yang rawan terhadap ancaman penyakit rabies. Selain faktor cuaca di daerah ini yang bersifat endemis serta beriklim tropis, Minahasa juga banyak mengoleksi hewan piaraan anjing.
"Rabies akan sangat cepat terjadi di wilayah seperti Minahasa yang beriklim tropis," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Minahasa, dr Yuliana Kaunang, Rabu (26/04/2017).
Yuliana menambahkan, ada hal lain yang membuat Minahasa sangat rawan terhadap penyebaran rabies, yaitu populasi anjing. Tercatat ada sekitar 60 ribu ekor anjing di Minahasa.
Baca Juga
Advertisement
"Dan ini juga jadi ancaman (penyakit rabies)," ujar dia.
Terkait kondisi itu, Yuliana mengatakan pihaknya melakukan pembentukan tim penanganan rabies oleh lintas instansi di Kabupaten Minahasa. Bahkan direncanakan pula untuk diadakan Peraturan Bupati (Perbup) hingga Peraturan Desa (Perdes) mengenai penanggulangan Rabies.
"Rencananya tim ini akan mendorong adanya Perbub bahkan hingga Perdes mengenai penanggulangan Rabies," ujar dia.
Dari data yang ada, hingga Februari 2017, telah terjadi 126 kasus gigitan hewan potensi rabies seperti anjing dan kucing terhadap warga. Sedangkan, pada 2016 lalu mencapai 1.044 kasus gigitan.
"2016 lalu mengakibatkan lima warga meninggal dunia (dari 1.044 kasus)," ujar Yuliana.
Ironisnya, kematian warga yang ternyata akibat gigitan anjing itu sebelumnya tidak diketahui Dinas Kesehatan. Hal itu diketahui setelah warga meninggal dan diperiksa anjing yang menggigit ke laboratorium yang kemudian hasilnya dinyatakan rabies.
"Padahal jika diketahui atau dilaporkan sebelumnya ke Dinas Kesehatan akan dilakukan berbagai langkah pengobatan," ujar Yuliana.