Raja Dukun Malaysia Pelindung dari Serangan Korut Bertobat

Raja Bomoh Sedunia Nujum VIP meminta maaf atas ritual aneh yang pernah ia lakukan beberapa kali di muka publik.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 26 Apr 2017, 14:01 WIB
Dukun Bomoh Sesumbar Lawan Rudal Korea Utara

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Dukun terkenal di Malaysia Ibrahim Mat Zin alias Raja Bomoh Sedunia Nujum VIP meminta maaf atas ritual aneh yang pernah ia lakukan beberapa kali di muka publik.

Ia mengatakan, hal tersebut sepenuhnya drama. Sekarang dirinya mengaku sudah bertobat dan tak mau lagi melakukan tindakan bertentangan dengan Islam.

[Raja Bomoh]( 2885688 "") menyebut, ritual yang ia sebut memalukan seluruh negara dilakukan atas perintah seseorang. Namun, ia menolak mengungkap identitas orang tersebut.

"Saya cuma disuruh melakukan drama untuk melindungi kepentingan kita bersama. Saat ada yang menyuruh melakukan ini, saya adalah orang satu-satunya yang mau melakukan ini," sebut dia seperti dikutip dari The Star, Kamis (26/4/2017).

"Saya sudah bertobat. Saya berjanji akan menghentikan semua ritual ini," dia menambahkan.

Untuk memastikan telah bertobat secara penuh, pria tersebut menyatakan mulai hari nama lain Raja Bomoh Sedunia Nujum VIP resmi ditanggalkan.

Raja Bomoh ditangkap aparat keamanan Malaysia pada Jumat, 21 April 2017 pagi lalu.

Dari keterangan kepolisian, Raja Bomoh ditangkap di sebuah hotel di Johor pada pukul 02.30. Setelah diamankan, ia langsung di bawa ke markas kepolisian Johor untuk dimintai keterangan.

Sebelum diciduk, Raja Bomoh telah dipanggil pihak Kepolisian Malaysia dan Departemen Pembangunan Islam Malaysia (JAKIM). Tanpa alasan jelas, pria paruh baya itu selalu mangkir.

Pemanggilan ini terkait ritual yang dilakukan Raja Bomoh untuk melindungi Malaysia dari Korea Utara. Saat itu, kedua negara sedang berseteru karena masalah pembunuhan kakak pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam.

"Penangkapan sudah sesuai. Di bawah prosedur kriminal section 111 tertulis tindakan apa yang harus kami lakukan kalau dia tak mematuhi panggilan," sebut Inspektur Jenderal Tan Sri Khalid Abu Bakar, seperti dikutip dari The Star.

Maret lalu, ia beraksi di luar National Institute of Forensic Medicine (IPFN) di Rumah Sakit Kuala Lumpur. Ia melakukan ritual dengan menggunakan tongkat yang dijadikan sebagai teropong, lalu membaca doa dan meninggalkan lokasi tersebut sekitar lima menit kemudian.

Sebuah video berdurasi tiga menit yang menayangkan Raja Bomoh melakukan ritual di pantai untuk melindungi Malaysia dari serangan nuklir Korea Utara, kemudian menjadi viral.

Dalam rekaman tersebut, Raja Bomoh dan tiga asistennya terlihat berada di pinggir laut yang airnya merendam sebatas pergelangan kaki. Mereka membawa dua kelapa, sepasang tongkat yang digunakan sebagai teropong, lima meriam bambu, karpet, dan semangkuk air laut.

"Kali ini, ritual untuk melindungi Malaysia dari ancaman atau serangan dari negara lain terutama Korea Utara," ucap Raja Bomoh seperti dikutip dari portal berita Melayu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya