Liputan6.com, Jakarta - Barcelona sulit disangkal merupakan klub terbesar di dunia dan secara teratur menjadi tuan rumah pemain-pemain besar. Namun, bagaimana nasib si pemain yang memilih meninggakan klub asal Katalunya itu?
Daya tarik El Barca di mata pemain memang sangat wah. Sebab, Barcelona memang punya sejarah yang panjang soal gelar, maupun pemain sukses. Maka itu, jika pergi, pemain yang sudah menjadi bagian dari tim, diprediksi akan melempem.
Baca Juga
Advertisement
Akan tetapi, anggapan itu nyatanya tak selamanya benar. Karier beberapa di antara mereka yang hengkang dari Barcelona justru malah bersinar. Contohnya saja Dani Alves yang musim panas lalu hijrah ke Juventus.
Bek asal Brasil itu tetap sukses membuktikan kemampuannya di Italia. Bahkan, dia selalu mengunci posisi utama di bek sayap kanan Bianconeri.
Dimulai dari Alves, berikut 5 pemain yang tetap bersinar meski sudah tinggalkan Barcelona dikutip dari Sportskeeda:
5. Dani Alves
Mungkin kerugian terbesar Barcelona di musim panas 2016 adalah kepindaham Dani Alves ke klub raksasa Turin, Juventus. Pemain Brasil itu merupakan salah satu sosok paling sukses yang dimiliki klub Catalan tersebut.
Alves bergabung dengan FC Barcelona seharga 35,5 juta euro pada tahun 2008 dari saingan La Liga, Sevilla. Dia seketika menjadi salah satu pemain yang paling vokal di ruang ganti, memenangkan 23 rekor trofi dengan klub pada semua kompetisi.
Setelah berusia 32 tahun, Barcelona memutuskan bahwa yang terbaik adalah dengan cara membiarkan pintu terbuka bagi Juventus untuk bernegosiasi dengan si pemain secara gratis. Dengan gelar Serie A yang hampir dijamin dan kesempatan untuk tetap memenangkan Liga Champions, aman untuk mengatakan bahwa Alves bersenang-senang jauh dari Camp Nou.
Advertisement
4. Yaya Toure
Fans Manchester City dan Liga Inggris pastin menikmati pemandangan Yaya Toure sampai saat ini. Seperti Dani Alves, Toure yang kini berusia 33 tahun sempat dibuang oleh Pep Guardiola karena dianggap tidak sesuai dengan timnya dan filosofinya.
Tapi di liga Inggris, Toure menemukan rumahnya. Dengan Manchester City, setelah datang enam musim panas yang lalu, gelandang Pantai Gading itu telah memenangkan Liga Inggris dua kali, dua kali Piala Liga dan satu Piala FA.
Dia tidak akan ragu turun dalam buku-buku sejarah sebagai salah satu gelandang terbaik Manchester City. Bahkan saat ini Guardiola-pun luluh dengan memainkan Yaya di Liga Inggris.
3. Pedro
Setelah bergabung dengan Chelsea di bawah manajer Jose Mourinho, pemain Spanyol itu mungkin telah mencoba adaptas permainan Inggris. Tapi musim ini, di bawah Antonio Conte yang lebih terbuka, Pedro akhirnya mulai bertaji.
Pemain berusia 29 tahun itu masuk dalam jajaran akademi terkenal Barcelona yang kini menjajal pertarungan di Inggris. Pedro belum meraih trofi musim ini, namun masih bisa menyelesaikan musim dengan double winners.
Dengan Chelsea memimpin klasemen sementara liga, Pedro juga berpeluang merebut Piala FA. Sebab, saat ini Chelsea sudah ada di final.
Advertisement
2. Cesc Fabregas
Orang yang meninggalkan rumah terlalu dini, mungkin akan sulit dikenali. Cesc Fabregas bergabung dengan Arsenal saat masih belia dan kemudian kembali ke Barcelona pada 2011 seharga 34 juta euro.
Tapi saat Pep Guardiola pergi, Fabregas nyatanya juga cabut. Fabregas kembali ke Premier League, kali ini bersama Chelsea, dan mengucapkan selamat tinggal pada klub masa kecilnya untuk terakhir kalinya.
Pada musim pertamanya bersama The Blues, Fabregas memenangkan Premier League dan Piala Liga Inggris. Barcelona akan melihat kembali penjualannya sebagai salah satu yang bisa dihindari.
1. Thiago Alcantara
Thiago Alcantara selalu menjadi pemain yang sering dianggap terlalu bagus untuk bangku cadangan, tetapi kurang pas untuk menggantikan Xavi dan Andres Iniesta. Pemain Spanyol itu mengikuti Pep Guardiola ke Bayern Muenchen dan sejak saat itu, dia menjadi gelandang paling mematikan.
Gelandang berusia 26 tahun itu telah memenangkan tiga gelar Bundesliga, dua gelar Piala Jerman, satu gelar Piala Liga Jerman, satu Piala Dunia Antar-klub dan satu gelar UEFA Supercup. Hal ini bikin dia merasa paling sukses dalam kariernya.
Sekarang ada pembicaraan tentang bagaimana Thiago bisa kembali sensasional ke Barcelona. Bila Fabregas bisa kembali, mengapa Thiago tidak? Apalagi Barcelona sangat membutuhkan gelandang kreatif yang kaya pengalaman.
(I. Eka Setiawan)
Advertisement