Liputan6.com, Jakarta - Pucuk pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) resmi diganti. Harry Azhar Aziz harus menanggalkan posisinya sebagai ketua, digeser Moermahadi Soerja Djanegara.
Sementara Bahrullah Akbar juga dilantik sebagai Wakil Ketua BPK. Acara sumpah jabatan itu dilaksanakan di Mahkamah Agung (MA), dan pengucapannya langsung dipandu oleh Ketua MA Hatta Ali.
Advertisement
Dalam acara tersebut, turut dihadiri beberapa menteri Kabinet Kerja, di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan juga hadir Ketua DPR RI Setya Novanto.
Ketua dan Wakil Ketua BPKterpilih secara aklamasi dalam Sidang Anggota BPK yang berlangsung pada Jumat 21 April 2017.
Usai dilantik, Moermahadi membantah penggantian itu lantaran ada masalah di pucuk pimpinan BPK. Menurut dia, pergantian ini sudah sesuai dengan aturan baru BPK, yakni setiap 2,5 tahun harus ada evaluasi kepada ketua.
"Memang ini terobosan baru yang sudah BPK bikin," ucap Moermahadi di Gedung MA, Rabu (26/4/2017).
Siap Bersih-Bersih
Sejumlah pekerjaan rumah menanti Moermahadi. Salah satunya, mengenai auditor BPK yang disebut terlibat dalam proyek e-KTP. Karena itu, dia akan memproses anak buahnya untuk dibawa ke Majelis Kehormatan Kode Etik BPK.
"Nanti akan bersidang di Majelis Kode EtikBPK," janji Moermahadi.
Dia menegaskan, pada era kepemimpinannya akan berperang melawan korupsi di internal BPK. Dia pun siap bersih-bersih dan bebas korupsi.
"BPK selalu bersih-bersih dari awal," pungkas Moermahadi.